AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.51804/jsh.v3i1.313.45-54Keywords:
ekstrak etanol rimpang kunyit, sokhletasi, Staphylococcus aureusAbstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam tanaman herbal berkhasiat obat. Salah satu jenis tanaman obat yang sering digunakan untuk pengobatan adalah rimpang kunyit. Rimpang kunyit mengandung senyawa alkaloid, tanin dan flavonoid yang telah terbukti sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan secara in vitro untuk mengetahui kandungan senyawa dan aktivitas ekstrak rimpang kunyit yang dilanjutkan dengan pengujian menggunakan metode Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penyarian ekstrak rimpang kunyit dilakukan dengan cara sokhletasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi dengan variasi konsentrasi 45%, 55%, 65% dan 75%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak rimpang kunyit 45% merupakan konsentrasi minimum yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus sebesar 12,5 mmReferences
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak Tanaman Obat. Cetakan 1. Jakarta
Indrayanto, G. 1987. Produksi Metabolit Sekunder dengan Teknik Kultur Jaringan Tanaman. Seminar Nasional Metabolit Sekunder. PAU Bioteknologi- Universitas Gajah Mada. pp. 4-6
Kristina N.N, Noveriza R, Syahid R.S, Rizal M, 2007. “Peluang Peningkatan Kadar Kurkumin pada Tanaman Kunyit dan Temulawak”. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. http://balito.litbang.deptan.go.id//edisikhusus/2007_01/edisikhusus2007_01_01.pdf hal 1,2-5.
Kurniawati. 2015. Keragaman dan kelimpahan musuh alami hama pada habitat padi yang dimanipulasi dengan tumbuhan berbunga. Ilmu Pertanian 18 (1): 31-36.
Maulidya S, Sari A. 2016. Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn) SEL Vol. 3No. 1 Juli 2016: 16-23
Pangemanan, A., Fatimawali., Budiarso. F. 2016. Uji daya hambat ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp.Jurnal e-Biomedik (eBM).Volume 4, Nomor 1.
Pratama, M. R. 2005. Pengaruh Ekstrak Serbuk Kayu Siwak (Salvadora persica) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans dan staphylococcus aureus dengan metode difusi agar. Bogor: skripsi.IPB.
Rajesh H. et al., 2013. Phytochemical Analysis Of Methanolic Extract Of Curcuma Longa Linn Rhizome, International Journal Of Universal Pharmacy And Bio Sciences, ISSN 2319-8141
Wijayakusuma, H.M.H., et ., al. 1992. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Kartini.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal SainHealth is licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Under the following terms:
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.