WANITA PEKERJA KERAS DALAM KARYA SENI LUKIS REALIS KONTEMPORER
DOI:
https://doi.org/10.51804/ijsd.v2i2.736Kata Kunci:
wanita, pekerja, keras, realis, kontemporer, sosial.Abstrak
Tujuan memvisualisasikan karya seni lukis realis kontemporer yang di latar belakangi persoalan situasi dan kondisi sosial masyarakat khususnya wanita pekerja keras. Wanita secara peranannya menjadi ibu rumah tangga mengurus keluarga, menjadi sosok gugru bagi anak-anaknya namun memilih berkerja keras dalam memenuhi kebutuhan ekonomi hal yang tak lazim bagi seorang wanita yang menilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan sifat dan peranan wanita pada umumnya, hal tersebut yang menyebabkan rasa emansipasi yang timbul terhadap seorang wanita faktor ekonomi menjadi hal yang utama bagi seorang keluarga yang mengharuskan masalah itu terjadi kesanggupan seorang wanita yang membagi peranannya dalam dua hal yakni sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Metode dan proses pencitaan karya seni lukis melalui beberapa tahap yakni tahap persiapan, tahap elaborasi, tahap sintesis, tahap relasasi konsep dan tahap penyelesaian. Penggunaan metode yang di pakai yakni peraktik berbasis risert Penelitian berbasis praktik merupakan penelitian yang dimulai dari pengumpulan data-data dari observasi lapangan sampai kerja praktik, pemahaman in and trough dengan arti penelitian yang dilakukan tidak hanya sebatas praktik tetapi meneliti sesuatu. Karya yang divisualkan yaitu: Melawan Rasa Lelah, Demi Cita-Cita, Mengisi Satu Demi Satu, Harapan Dibalik Senyuman, Menjadi Tulang Punggung, Perjuangan Yang Takberujung, Mengais Satu Demi Satu, Melawan Rasa, Angan-Angan Yang Tinggi, Harapan Yang Indah.
The purpose of visualizing the work of contemporary realist painting in the background of the issue of the situation and social conditions of society, especially hard-working women. Women play a role as housewives to take care of the family, be a figure of gut for his children however choosing to work hard in meeting the needs of the economy unusual thing for a woman who chooses a job that is not in accordance with the nature and role of women in general, it causes a sense of emancipation that arises towards a woman economic factors become the main thing for a family that requires the problem occurs the ability of a woman who divides her role in two things namely as a housewife and as a breadwinner. Methods and process of painting through several stages of preparation stage, elaboration stage, synthesis stage, concept relasation phase and completion stage. The use of the method used is risk-based tactics. Practice-based research is research that starts from collecting data from field observations to practical work, understanding in and trough with the meaning that research is not only limited to practice but researches something. The works that are visualized are: Fighting Tiredness, For the Ideal, Filling One By One, Hope Behind Smile, Being Backbone, Endless Struggle, Scraping One by One, Against Pain, High Angle, Beautiful Hope.
Unduhan
Referensi
Ernawati, E. (2020). PSIKOLOGIS DALAM SENI: KATARSIS SEBAGAI REPRESENTASI DALAM KARYA SENI RUPA. DESKOVI: Art and Design Journal, 2(2), 105–112.
Istiawati, Kiswandono,( 2000). “Berpikir Kreatif Suatu Pendekatan Menuju Berpikir Arsitektural, DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR” Vol. 28, No. 1, Juli 2000: 8- 16 puslit.petra.ac.id./journals/architecture.
Hanual, M. Ssuoronta, J. Vaden, T, (2005). Artistic Research Theoris methods And Practice. Findland Cosmoprint Oy.
Mustafah Ibnu .(1997). keluarga islam menyongsong abad 21.Bandung :Al-Bayan
http://www.dakwatuna.com/2014/05/08/50937/wanita-dan-kodratnya/#ixzz4LwMkdd5F : @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
kompas, (2013).” Perempuan bekerja sebuah dilemma perubahan zaman “(https://www.kompasiana.com/renaldi.wicaksono/ di akses 9 Desember 2017 10:25 AM)