ESTETIKA SUREALISME DALAM FILM “SASMITA NARENDRA”

Penulis

  • Rony Ramadhan Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.51804/ijsd.v3i2.997

Kata Kunci:

surealisme, film, Sasmita Narendra

Abstrak

Estetika ketidaksadaran yang dihadirkan dalam karya seni surealisme merupakan manifestasi dari mimpi, harapan, kecemasan (anxiety), ketakutan (phobia), dan fantasi dari dorongan libido sebagai energi psikis yang tidak mendapatkan tempat dalam dunia realitas eksternal. “Sasmita Narendra” adalah sebuah film fiksi bergenre thriller dengan latar belakang kehidupan sosial budaya dikerucutkan dalam polemik kehidupan sosial yang terjadi pada hubungan pernikahan. Cerita tersebut mengisyaratkan simbolik kekuasaan dan perselingkuhan yang dikemas dengan tiga pengulangan mimpi. Mimpi tersebut ditafsirkan dalam filosofi jawa ada tiga jenis yaitu Titioni, Gondoyoni, Puspotajem.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Ades, Dawn. 1993. “Surrealism as Art” dalam Surrealism: Revolution by Night. Canberra National Art Gallery.

Ariansah, M. 2014. Gerakan Sinema Dunia – Bentuk Gaya dan Pengaruh. Jakarta: Fakultas Film dan Televisi Intitus Kesenian Jakarta – Koperasi Sinema

Don Livingstone. 1969. Film and Director. Newyork : Capricorn Book.

Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Freud, Sigmund. 1983. Sekelumit Sejarah Psikoanalisis, diterjemahkan oleh K. Bartens. Jakarta: PT. Gramedia.

__________2001. Sigmund Freud: TafsirMimpi, diterjemahkan oleh Apri Danarto, Ekandari Sulistyaningsih, Evita. Yogyakarta: Jendela.

Febryani, Irma. Feminisme Dalam Film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak. Jurnal Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Zaenuri, Ahmad. Estetika Ketidaksadaran: Konsep Seni menurut Psikoanalisis Sigmund Freud (1856-1939). Program Studi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Diterbitkan

2021-07-29

Terbitan

Bagian

Articles