Praktik Reflektif Studi Sinematografi dan Koreografi Karya-Karya Film Tari untuk Peningkatan Produksi Film Tari di Lingkup Komunitas
DOI:
https://doi.org/10.51804/ijsd.v6i02.16554Kata Kunci:
film tari, , sinematografi dan koreografi, praktik reflektifAbstrak
Penelitian ini berfungsi untuk menambah khasanah kajian film tari yang berfokus pada aspek teknis dan estetis. Kajian terkait genre ini dirasa kurang sehingga masih perlu untuk dilakukan untuk mendukung perkembangan produksi film tari di Indonesia. Kajian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan dan skill berbagai kalangan dan para pegiat dalam lingkup komunitas khususnya tempat penulis berkecimpung. Kajian ini merupakan studi kualitatif yang berpegang pada studi literatur, observasi terhadap beberapa karya film tari terkemuka, dan juga wawancara mendalam para praktisi yang mendukung untuk mengidentifikasi implikasi-implikasi praktik terapan yang membangun. Data yang diperoleh menjadi data abstraksi yang disintesis sebagai bagian dari praktik reflektif yang dilakukan sebagai bentuk otokritik terhadap karya film tari yang telah dibuat. Pada akhirnya kolaborasi sinematografi dan koreografi film tari bukan hanya soal teknik pengambilan gambar saja tetapi juga tentang bagaimana sinematografer dan koreografer bekerjasama untuk menciptakan karya yang ideal.
Unduhan
Referensi
Ardianto, Deny Tri & Dolah, Jasni. (2018). 2 New Narratives, Emerging Genres: Dance Film Development in Indonesia.
Brannigan, Erin. (1998). Dance Film Choreography and the Moving Image. Oxford, University Press.
Brown, Blain. (2016). Cinematography Theory and Practice: Imagemaking for Cinematographers & Directors. Routledge.
Hadi, Y., Sumandiyo. (2011). Koreografi Bentuk. Cipta media.
Kayam, Umar. (1981). Seni Tradisi Masyarakat. Sinar Harapan.
Mack, Dieter. (1995). Sejarah Musik, Jilid 3. Pusat Musik Liturgi.
Minarti, Helly. (2014). Mengingat Tubuh: Tubuh Tari Sebagai Arsip. IVAA.
Sapto Hudoyo. (2011). Representasi desa dalam film-tari Dongeng Dari Dirah. Capture.
Schoeevers, Beata Anna Van Helsdingen. (2012). Serimpi. Bentara Budaya.
Sedyawati, Edi. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Sinar Harapan.
Sekar Sari. (2019). Bahasa Tubuh dalam “Kucumbu Tubuh Indahku“.
Suprihono, Arif Eko & Patrio, Andri Nur. (2014). Cinematography Seni Pertunjukan Tradisional dalam Tayangan Televisi. BP ISI Publisher.
Tahor, Eran. (2016). Cinematography and Visual Style. Johannesburg.
Tetuka, Deny Tri Ardianto Risang. (2014). Adaptasi Lakon Gatotkaca lahir ke dalam Film tari. Ringkasan Disertasi.
Zeng, Tian. (2020). The Competency Model of Movie Producers for Cross-Cultural Co-Production Projects.https://dspace.mit.edu/bitstream/handle/1721.1/126999/1191228336-MIT.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Saparno
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.