Peningkatan Skill Perfomatif Tari Cak Dalam Rangka Dharma Shanti Parisadha Hindu Dharma Indonseia (Phdi) Provinsi Papua
DOI:
https://doi.org/10.51804/ijsd.v5i2.14326Kata Kunci:
Budaya Papua, Hindu Bali, Kolaborasi antarbudaya, Pelatihan seni dan budaya, Skill performatif tari CakAbstrak
Tulisan ini menggambarkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan skill performatif tari Cak dengan nuansa Hindu Bali dan budaya Papua. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PHDI Provinsi Papua, PHDI Kota Jayapura, Kepolisian Daerah Papua, umat Hindu Kota Jayapura, dan ISBI Tanah Papua. Proses pelaksanaan kegiatan ini melibatkan berbagai tahap, termasuk pelatihan tari, pelatihan drama tari Topeng Bondres, dan pelatihan musik iringan tari dengan menggunakan alat musik gamelan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan keterampilan dan performa tari para penari Cak. Selain itu, melalui pelatihan tari fauna, para penari juga mampu menguasai teknik tari Burung dan Kijang yang kemudian diimplementasikan dalam dramatari Cak. Pelatihan drama tari Topeng Bondres juga menghasilkan sepasang penari yang kompak menguasai alur cerita dan mampu menghidupkan suasana pentas. Dalam pelatihan musik iringan tari, para pemain gamelan berhasil menguasai musik tari di setiap bagian pertunjukan dan mampu menampilkan transisi musik dengan halus dan lancar. Seluruh proses dan luaran dari kegiatan ini kemudian diwujudkan dalam sebuah pementasan dramatari Cak yang bernuansa Hindu Bali dengan Budaya Papua. Kegiatan ini memberikan manfaat yang signifikan, antara lain peningkatan keterampilan dan pemahaman seni budaya, pelestarian warisan budaya, pengembangan kolaborasi antarbudaya, dan peningkatan apresiasi terhadap seni dan budaya.
Unduhan
Referensi
Antari, L.P.S. (2018) “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Tari Kecak,” Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni, 7(1), pp. 57–74.
Broesch, T. et al. (2020) “Navigating cross-cultural research: methodological and ethical considerations,” Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, 287(1935), p. 20201245. Available at: https://doi.org/10.1098/rspb.2020.1245.
Erawati, N.M.P. (2019) “Pariwisata Dan Budaya Kreatif: Sebuah Studi Tentang Tari Kecak Di Bali,” Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), pp. 1–6.
Kasmawati, Y. (2019) “Pentingnya Budaya Kolaboratif : Suatu Tinjauan Literatur,” Jurnal Manajemen Strategi dan Aplikasi Bisnis, 2(2), pp. 203–214. Available at: https://doi.org/10.36407/jmsab.v2i2.97.
Paranti, L., Putri, R.P. and Marsiana, D. (2019) “Pelatihan Tari bagi Kelompok Sadar Wisata di Desa Wisata Menari Tanon Kabupaten Semarang,” Jurnal Abdimas, 23(1), pp. 17–22.
Rai, I.W. et al. (2020) “The Genealogy of Pura Agung Surya Bhuvana in Jayapura, Papua,” International Journal of Interreligious and Intercultural Studies, 3(2), pp. 69–85. Available at: https://doi.org/10.32795/ijiis.vol3.iss2.2020.1092.
Sumiati, S. and Girsang, L.R.M. (2018) “Konstruksi Pesan Tari ‘Kecak’ pada Masyarakat Badung, Bali,” Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 4(01), pp. 64–82.
Sunartha, I.G.M. et al. (2020) “The Meaning of Pura Agung Surya Bhuvana on The Religious Lives in Jayapura in The Global Era,” Humaniora, 11(1), pp. 59–69.
Triana, D.D. and Nisa, P.F. (2022) “Model Pelatihan Tari Merak Ulin Bagi Turis Asing Di Desa Wisata Edukasi Cisaat Ciater Kabupaten Subang,” Abdi Masyarakat, 4(2).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Agustina Marwati, I Dewa Ketut Wicaksana
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.