PERANCANGAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS PADA DIVISI FILLETING DENGAN MENGGUNAKAN NBM DAN SOFTWARE JACK
DOI:
https://doi.org/10.51804/jiso.v7i2.8-15Keywords:
frozen food, Ergonomis, NBM, AutoCad, JACKAbstract
ABSTRAK
Pada sebuah perusahan frozen food di Surabaya, terdapat divisi Filleting, dimana operator bekerja selama 8 jam sehari untuk proses fillet ikan beku. Banyak keluhan terkait kesehatan yang dirasakan oleh para operator tersebut. Keluhan-keluhan tersebut kemudian dibuatkan tabel NBM dan diketahui beberapa frekuensi yang tinggi adalah pada leher atas, leher bawah, bahu, punggung, dan betis. Hal ini dikarenakan fasilitas kerja yang berupa konveyor yang digunakan pada proses fillet ikan beku tidak ergonomis. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibuatlah rancangan perbaikan konveyor dengan menggunakan data Anthropometri operator divisi filleting. Dimensi tubuh yang digunakan adalah tinggi bahu untuk tinggi rak konveyor dengan memakai persentil 50%, dimensi tinggi siku operator untuk menentukan tinggi meja konveyor dengan memakai persentil 5% sampai 95%, dimensi panjang lengan bawah operator untuk menentukan lebar meja konveyor dengan memakai persentil 5%, dimensi panjang rentangan tangan ke samping operator untuk menentukan panjang meja konveyor dengan memakai persentil 95%, dan dimensi panjang tinggi genggaman tangan keatas berdiri operator untuk menentukan tinggi rangka konveyor dengan memakai persentil 95%. Dan rancangan perbaikan konveyor yang dibuat dengan AutoCad kemudian disimulasikan dengan menggunakan software JACK untuk mengetahui efektifitasnya. Dan terbukti ketika simulasi dijalankan, indikator yang ada berwarna kuning yang artinya adalah kegiatan ini memiliki dampak yang cukup signifikan pada tubuh pekerja, terutama terkait dengan postur tubuh yang dianggap kurang nyaman.
ABSTRACT
At a frozen food company in Surabaya, there is a Filleting division, where operators work 8 hours a day to process frozen fish fillets. There are many health complaints made by these operators. These complaints were then made into an NBM table and it was discovered that some of the high frequencies were in the upper neck, lower neck, shoulders, back and calves. This is because conveyor as the work facilities that used in the frozen fish fillet process are not ergonomic. To solved this problem, a conveyor repair plan was created using anthropometric data from filleting division operators. The body dimensions used are shoulder height for the height of the conveyor rack using the 50% percentile, the operator's elbow height dimension to determine the height of the conveyor table using the 5% to 95% percentile, the operator's forearm length dimension to determine the width of the conveyor table using the 5% percentile. , the long dimension of the operator's arm stretch to the side to determine the length of the conveyor table using the 95% percentile, and the long dimension of the height of the hand grip to the operator's stand to determine the height of the frame conveyor using the 95% percentile. And the conveyor repair design made in AutoCad is then simulated by using JACK software to determine its effectiveness. And it was proven that when the simulation was run, the indicator was yellow, which means that this activity has a quite significant impact on the worker's body, especially related to body postures that are considered uncomfortable.
References
Nurmianto, Eko. (2005). Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya Jakarta.
Tayyari, F. and Smith, J.L. (1997). Occupational Ergonomics : Pronciples and Aplications, London : Chapman & Hall.
Tarwaka, dkk . (2004). Ergonomi Untuk Kesehatan dan Kesehatan Kerja, dan Produktivitas. Surakarta : UNIBA Press.
Kurnia W. 2019. Identifikasi Risiko Ergonomi dengan Metode Nordic Body Map Terhadap Pekerja Konveksi Sablon Baju.
Sutajaya I Made. (2014). Sistem Gerak Manusia; Yogyakarta : Graha Ilmu.
Wignjosoebroto, Sritomo (2003), Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, edisi pertama, Penerbit Guna Widya, Surabaya.
Muhammad Hanafi (2010), Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomis, Tugas Akhir, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau, Pekan Baru.
Muhammad Andi Aziz (2011), Perancangan Ulang Tempat Kerja Operator dengan Pendekatan Ergonomi Partisipatori untuk Mengurangi Keluhan Muskulokeletal dan Kelelahan, Tugas Akhir, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Muhammad Ikhsan (2019), Perancangan Alat Bantu Memanen Karet Ergonomis Guna Mengurangi Resiko Musculokeletal Disorder Menggunakan Metode Rula dan EFD, Tugas Akhir, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau, Pekanbaru.
Anggraini, Denny Astrie dan Bati, Nico Ciri. (2016). Analisis Postur Kerja Dengan Nordic Body Map & Reba Pada Teknisi Painting Di Pt. Jakarta Teknologi Utama Motor Pekanbaru. Jurnal Photon. Vol. 7 No.1, pp.87,97.
Annisa, R. (2018). Analysis of The Working Position of Sandal Operator Using RULA and REBA Approach. Dapertement of Industrial Engineering, 1 (1), 685.
Arun dkk. (2018). Dasar Psikofisik Untuk Gaya Dorong Dan Tarikan Maksimum: Ulasan Dan Rekomendasi. Teknik Industri dan Manufaktur. Pusat Ergonomi, Universitas Wisconsin-Milwaukee, Milwaukee, WI 53201, USA.
Dewi (2020). Identifikasi Risiko Ergonomi Dengan Metode Nordic Body Map Terhadap Perawat Poli Rs X. Volume 2 No.2, Januari-Juni 2020 P-ISSN 2622-1764E-ISSN 2622-1152. Universitas Indonesia.
Grandjean, E, (2019). Fatique. Parmeggiani, L. ed. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety, Third (resived) edt. ILO. Geneva : 837-839.
Hari, P (2013). Antropometri dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mahardika, T., & Pujotomo, D. (2015). Perancangan Fasilitas Kerja Untuk Mengurangi Keluhan Musculuskeletal Disorders (MSDs) Dengan Metode Rappid Entire Body Assesmnt Pada Pekerja Paving Dan Batako Pada UMKM Usaha Baru. Jurnal Teknik Industri, 9 (2), 109-116.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
With the receipt of the article by JISO Editorial Board and the decision to be published, the copyright regarding the article will be transferred to JISO. The copyright transfer form can be downloaded here.
JISO has the right to multiply and distribute the article and every author is not allowed to publish the same article that was published in this journal.
JISO is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Under the following terms:
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.