IDENTIFIKASI BAHAYA TERHADAP AKTIVITAS FORKLIFT MENGGUNAKAN METODE HIRARC

Authors

  • Yusuf Adimas Dyah Wahyu Wahyu Putra Teknik Industri Fakultas Teknik

DOI:

https://doi.org/10.51804/jiso.v4i1.38-42

Keywords:

Hazard identification, work instruction, K3, Risk analysis, Risk Control

Abstract

ABSTRAK

Pada divisi CFS (Container freight Station) di PT. ABC, terdapat aktivitas forklift yang memiliki potensi tinggi untuk terjadinya kecelakaan yang dapat berakibat pada terhambatnya kegiatan dan dapat berimbas juga pada tingkat dwelling time. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi bahaya pada aktivitas forklift serta  penilaian risiko dan pengendalian risiko sebagai rekomendasi perusahaan dalam mengurangi potensi kecelakaan. Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif dengan metode observasi pada aktivitas forklift berdasarkan intruksi kerja dan wawancara sebagai data penunjang. Hasil yang diperoleh dari identifikasi bahaya terdapat 9 aktivitas yang memiliki jenis bahaya dengan rincian 3 aktivitas memiliki level risiko High, 5 aktivitas memiliki level Medium, 1 aktivitas memiliki level low. Hasil pengendalian menunjukkan bahwa segi kontrol administrasi merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

ABSTRACT

In the CFS (Container Freight Station) division at PT. ABC, there are forklift activities that have a high potential for accidents that can result in delays in activities and can also affect the dwelling time level. Therefore, it is necessary to identify hazards in forklift activities as well as risk assessment and risk control as company recommendations in reducing the potential for accidents. This research is a quantitative descriptive study with an observation method on forklift activities based on work instructions and interviews as supporting data. The results obtained from the identification of hazards are 9 activities that have the type of hazard with details of 3 activities having a high-risk level, 5 activities having a medium level, 1 activity having a low level. The results of the control show that the aspect of administrative control is a top priority that must be considered by the company.

Author Biography

Yusuf Adimas Dyah Wahyu Wahyu Putra, Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Maarif Hasyim Latif, Sidoarjo, Indonesia

References

Department of Occupational Safety and Health Ministry of Human Resources Malaysia 2008.

Elya Maula Imro’atul Khasanah, Erwin Dyah Nawawinetu | Journal of Vocational Health Studies 01 (2018): 20–27

Ramli, Soehatman. (2010). Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Prespektif K3 OHS Risk Manajemen. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Kurniawidjadja Meily,Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja (Universitas Indonesia:Jakarta,2010), h. 72.

Silalahi, B dan Silalahi, R. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. PT Pustaka Binaman Pressindo : Jakarta.

Suma’mur. 1998. Higiene “Perusahaan & Kesehatan Kerja”. CV Haji Masagung : Jakarta.

Sumarsono, Sonny. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Nasution , M. 1994. Manajemen Personalia. Djambatan : Jakarta.

Moekijat. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen Kepegawaian). CV. Mandar Maju : Bandung.

Lidya, B dan Martono, A. M. 1996. Kesempatan Kerja. Pusat Pengemb angan Pendidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdikbud : Bandung.

Handayani, D., & Purwanto, A. (2014). Penilaian Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Dinamika Rekayasa, 10(2), 68–75. https://doi.org/10.20884/1.dr.2014.10.2.8

Downloads

Published

2021-06-21

Issue

Section

Articles