PENCIPTAAN FURNITURE MENGGUNAKAN MATERIAL KORAN BEKAS DENGAN MENERAPKAN GAYA INDUSTRIAL

Authors

  • Dede Affian Surya Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.51804/ijsd.v3i2.995

Keywords:

Furniture, Interior, Koran Bekas, Sustainable Design, Industrial

Abstract

Koran bekas dapat didaur ulang menjadi sebuah material baru sebagai bahan dasar pembuatan furniture bergaya industrial. Furniture sangat dekat dengan manusia karena langsung berhubungan dan menjadi sebuah gaya hidup baru. Seiring perkembangan zaman, furniture juga mengalami perubahan dalam segi bentuk dan gaya sehingga menjadi sebuah industri yang besar. Furniture memiliki material yang beragam, salah satunya adalah kayu. Namun, seiring berjalannya waktu material kayu akan habis karena banyaknya penggunaan. Berdasarkan hal tersebut, muncul furniture dengan menggunakan material barang bekas. Salah satu barang bekas yang didaur ulang menjadi furniture adalah koran bekas. Koran bekas merupakan sampah kertas yang menjadi keresahan masyarakat. Sampah kertas menempati peringkat kedua terbanyak setelah sampah plastik. Koran bekas telah didaur ulang menjadi barang yang lebih bernilai seperti hiasan dinding, keranjang, tas, sandal, serta furniture. Daur ulang koran bekas yang diwujudkan menjadi barang baru termasuk dalam gerakan sustainable design. Namun dalam beberapa penciptaan furniture, koran bekas hanya dijadikan sebagai komponen pendukung. Beberapa penciptaaan sebenarnya telah menempatkan koran bekas sebagai material utama, namun koran bekas kurang diekspos dan kurang memiliki kekuatan yang memadahi serta kurang memiliki masa pakai yang lama. Pada penciptaan material koran bekas kali ini, koran bekas diciptakan dengan melakukan eksperimen. Eksperimen tersebut dilakukan dengan metode design thinking. Eksperimen dilakukan untuk menemukan formula yang tepat agar material koran sesuai dengan kriteria material furniture. Penggunaan barang bekas sebagai material furniture dapat diekspos sehingga menciptakan karakter tersendiri dan mendukung gaya industrial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmadi, U.F. 2001. Peranan Air dalam Peningkatan

Derajat Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta.

Penerbit Andi.

Brooker, G. and L. Weinthal. 2013. The Handbook of

Interior, Architecture and Design. London.

Bloomsbury Academic.

Diehl, D. and M. Donnelly. 1999. Medieval Furniture.

Pennsylvania. Stackpole Books.

Dohr, J. H. and M. Margaret. 2011. Design Thinking

for Interiors. Hoboken, New Jersey. John Wiley

and Sons.

Jevremovic, L., Vasic, M., and M. Jordanovic. 2012.

Aesthetic of Industrial Architecture in the

Context of Industrial Buildings Conversion.

Serbia. International Symposium PhIDAC.

Litchfield, Frederick. 2012. Illustrated History of

Furniture: Contains 400 Illustrations of

Examples from Acient Times to the Edwardian

Era. Cambridge, England. Arcturus Publishing

Limited. Cambridge University Press.

Morley, John. 1999. The History of Furniture:

Twenty-Five Centuries of Style and Design in

the Western Tradition. England. Bullfinch

Press.

Mukono, H.J. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan

Lingkungan. Edisi II. Surabaya. Airlangga

University Press.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan

Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta.

Rineka Cipta.

Soemarwoto, O. 1992. Analisis Dampak Lingkungan.

UGM Press. Yogyakarta.

Subekti, S. 2010. Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga 3R Berbasis Masyarakat. Prosiding

Seminar Nasional Sains dan Teknologi.

Semarang. Fakultas Teknik Universitas Wahid

Hasyim.

Sudarwani, M. M. 2013. Penerapan Green

Architecture dan Green Building sebagai Upaya

Pencapaian Sustainable Architecture.

Semarang. Dinamika Sains.

Szokolay, S. V. 2004. Introduction to Architectural

Science, The Basis of Sustainable Design. Great

Britain. Architectural Press.

Downloads

Published

2021-07-29

Issue

Section

Articles