MEMBANGUN SERTA MENGELOLA GALERI JANUR DAN MUSEUM TRASMIGRASI SEBAGAI EDUKASI SEJARAH PERKEMBANGAN WARISAN SENI BUDAYA MASYARAKAT JAWA

Authors

  • Indita Dwi Utami Tata Kelola Seni Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51804/ijsd.v4i1.1598

Keywords:

tradisi seni budaya masyarakat jawa, galeri, museum.

Abstract

Kecamatan Koto Besar, Kab.Dharmasraya, Povinsi Padang merupakan sekelompok besar penduduk yang memiliki dua bentuk tradisi warisan budaya, dari penduduk asli minang dengan penduduk pendatang (trasmigrasi) asli jawa. Masyarakat Koto Besar memiliki perjalanan sejarah di orde reformasi yang mengakibatkan masyarakat  jawa melakukan trasmigrasi ke daerah Koto Besar. Pada pemerintahan saat itu ( 2007)  mengeluarkan peraturan daerah bahwa masyarakat jawa harus masuk kedalam budaya minang dengan mengangkat salah satu suku budaya minang karena masyarakat jawa adalah penduduk minoritas, yang menyebabkan salah satu tradisi warisan budayaan jawa semakin luntur. Pakaian adat pernikahan serta seni merangkai janurlah yang tersisa sebagai tradisi warisan budaya jawa di kecamata koto besar. Upaya yang penulis lakukan untuk memunculan, mengembangkan dan melestarikan kembali tradisi warisan budaya masyarakat jawa adalah dengan menghadirkan warisan tangible tradisi pada museum trasmigrasi yang bergerak dibidang seni budaya (seni rupa). Untuk mewujudkan semua itu sebelumnya penulis akan mendirikan sebuah galeri sebagai pengenalan kembali tradisi seni budaya masyarakat jawa melalui filosofis, makna dan nilai seni merangkai janur sebagai langkah awal. Galeri yang dibangun adalah galeri sinergi yang bekerjasama dengan berbagai wirausahawan di kec. Setempat, untuk mencapai tujuan bersama dalam mengangkat, menjaga dan mengembangkan warisan budaya masyarakat jawa. Penulis memilih galeri dan museum sebagai ruang edukasi warisan tradisi seni buadaya, ruang pengembangan tradisi seni budaya dan sebagai pengembangan penelitian sejarah tradisi warisan budaya masyarakat jawa serta mengoptimalkan seni tradisi kedalam prodak seni yang dipasarkan sebagai prodak industri kreatif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar, Ali. (2010). Museum di Indonesia Kendala dan Harapan. Jakarta: Papas Sinar Sinanti

Brüninghaus, Cornelia and Knubel,. (2004). Museum Education in the context of museum functions, running a museum, practical handbook. ICOM-Internasional

Edson, Gary and David Dean. (1996). The Handbook for museum. Routledge, London and New York.

Howard, Peter. (2013). Heritage: Management, Interpretation, Identity. New York: London.

Kotler, Philip dan keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen pemasaran edisi 12. Indonesia: PT MACANAN JAYA CEMERLANG.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Novitasari, Erna. (2017). Pengantar manajemen: panduan menguasai ilmu manajemen. Yogyakarta: QUADRAT.

Robillard, David A. (1982). Public Space Design in Museums, Center for Architecture and Urban Planning Research Monographs. Book 16.

Sholihin, Ismail. (2009). Pengantar manajemen. Jakarta: ERLANGGA.

Downloads

Published

2022-01-31