DISTORSI DISLEKSIA MELALUI LUKISAN ABSTRAK DENGAN REALITAS BERIMBUH (AR)
DOI:
https://doi.org/10.51804/ijsd.v3i2.993Keywords:
eksplorasi bunyi, inovasi, musik, proses kreatifAbstract
Masalah belajar primer yang biasa disebut disleksia dimiliki penulis sedari kecil menjadikan penulis mengalami distorsi visual. Berbagai distorsi huruf terjadi saat membaca, menulis antara lain huruf yang tercermin, bergerak, memudar dan menghilang. Disleksia juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari barkaitan dengan arah dan persepsi ruang membawa penulis mengekspresikannya pada karya lukisan abstrak yang kini dikembangkan dengan menggabungkan realitas berimbuh menjadi satu kesatuan karya guna membagi pengalaman kepada penikmat.
Downloads
References
Campbell, David. 1986. Mengembangkan Kreativitas: Disadur A.M Mangunhardjana. Yogyakarta: Kanisius.
Carmigniani, Julie, & Furht, Borko. 2011. Handbook of Augmented Reality. Borko Furht, ed. New York: Springer.
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2006. Psikologi Pendidikan. Agus Sujarwo, ed. Jakarta: Grasindo.
Feldman, Edmund Burke. 1991. Seni Sebagai Ujud dan Gagasan. Terjemahan SP. Gustami. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Hermijanto, Olivia Bobby, & Valentina, Vica. 2016. DISLEKSIA: Bukan Bodoh Bukan Malas, tetapi BERBAKAT!. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kartika, Dharsono Sony, ed. 2017. Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.
Soekarman, Sulebar M. 2008. SENI ABSTRAK INDONESIA: Renungan, Perjalanan dan Manifestasi Spiritual. Jakarta Selatan: Yayasan Seni Visual Indonesia.
Widyorini, Endang, & Tiel, Julia Maria van, 2017, DISLEKSIA: Diteksi, Diagnosis, Penanganan di Sekolah dan di Rumah. Jakarta: Prenada.