KAJIAN ESTETIKA KUPIAH RIMAN DESA DAYAH ADAN KABUPATEN PIDIE
DOI:
https://doi.org/10.51804/ijsd.v3i1.865Keywords:
estetika, Kupiah Riman, OrnamenAbstract
Daerah Aceh kaya akan kebudayaan, banyak hasil kebudayaan Aceh yang tidak terlepas dari nuansa Islami, salah satu contoh dalam seni rupa adalah kupiah riman yang digunakan oleh kaum lelaki Aceh. Sampai saat ini kerajinan kupiah riman masih diproduksi di Desa Dayah Adan Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie. Kupiah riman memiliki ciri khas motif tradisional Aceh, seperti: motif pintoe Aceh, bungong kupula, bungong jeumpa,dan lain-lain. Pengetahuan tentang bentuk dan nilai keindahan/ estetika yang terkandung di dalam kupiah riman tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat Aceh saat ini. Masyarakat Aceh menganggap motif tersebut hanya sebagai hiasan semata. Nilai keindahan tersebut menarik untuk diteliti karena kupiah riman memiliki dua bentuk yaitu lonjong dan bulat. Kupiah ini digunakan dalam berbagai upacara adat. Penelitian ini bertujuan agar masyarakat Aceh pada umunya dan Kabupaten Pidie khususnya dapat mengenal kekayaan budaya daerah seperti kupiah riman agar dapat dijaga dan dilestarikan keberadaannya.Penelitian ini akan menggunakan teori estetika Monroe yaitu kesatuan (unity), kerumitan (complexity), dan kesungguhan (intensity) untuk menganalisis kupiah riman. Hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai acuan atau referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai kupiah riman. Hal ini juga berpengaruh terhadap industri kerajinan kupiah riman yang ada di Desa Dayah Adan karena diharapkan melalui penelitian ini produk kupiah riman semakin dikenal.
Aceh is rich of culture, many of its culture has islamic nuances, one of the example in art is "kupiah riman" which is used by man in aceh . Until now the handicraft of "kupiah riman" is still produced in Dayah village, Mutiara Timur sub district, district of pidie. Kupiah riman has characteristic traditional design of aceh , like : pintoe aceh design, bungong kupula design, bungong jeumpa design, etc. Nowadays, The knowledge about form and estetic value in kupiah riman is unknown by most of native people in aceh.people in aceh assumed that the design only as handicraft. The estetic value are interesting to be researched because kupiah riman has 2 form, there are oval and circle. This kupiah is used in many of traditional ceremonies. This research is aimed to purpose the people in aceh in general, and especially pidei distric know the wealth of region culture like kupiah timan, so that it can be saved and preserved. This research will use monroe estetic theory (unity), complexity, and intensity to analize kupiah ruman . The result of the research furthermore can be references to the next research. It also has influence to the handicraft industry sector of kupiah riman in dayah village, the researcher hope, due to this research , kupiah riman is more knowable .
Downloads
References
Endraswara, Suwardi. (2012). Metode Penelitian Kebudayaan. Jogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Ernawati, E. (2019). Kosmologi sebagai Pijakan Kreasi dalam Berkarya Seni (Cosmology as the Foundation of Creation in Artwork). INVENSI (Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni), 4(2), 113–129.
Kumsatun. (2002). Ragam Hias dan Motif Aceh. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam: Dekranas.
Ismawan, dkk. (2017). “Pola Komposisi Motif Kupiah Riman di Desa Adan Meunasah Dayah Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie’’. Jurnal Seni Budaya. Volume IV, Nomor 1: 30-48. Banda Aceh: Unsyiah.
____________. (2018). “Ragam Motif dan Makna yang Terdapat pada Kupiah Riman di Desa Adan Meunasah Dayah Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie’’. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik. Volume 111, Nomor 2: 224-233. Banda Aceh: Unsyiah.
Leumik, Harun Keuchik. (2016). Kemilau Warisan Budaya Aceh. Banda Aceh: Toko Mas Permata dan Sovenir H. Keuchik Leumiek.
Nazir, Moh. (2013). “Metode Penelitian”. Bogor: Ghalia Indonesia
Nurmuttaqin, T Ikkin, dkk. (2016). “Motif Ragam Hias Kupiah Aceh’’. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik. Volume 1. Nomor 2 : 147-154. Banda Aceh: Unsyiah.
Rasyid, A Hamid. (2008). Penutup Kepala Laki-Laki Etnis Aceh. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam: Dinas Kebudayaan & Pariwisata.
Sony Kartika, Dharsono. (2016). “Kreasi Artistik”. Karanganyar: Citra Sains
Sony Kartika, Dharsono. (2007). “Estetika”] . Bandung: Rekayasa Sains
Sugiyono. (2014). “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung: PT Alfabet