ORNAMENTASI SURAU TUO NAGARI LUBUAK BAUAK YANG DIPENGARUHI SIMBOL KEBUDAYAAN LAIN

Penulis

  • Aditya Armin Pengkajian Seni Kriya, Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang
  • Awerman Awerman
  • Akmal Akmal

DOI:

https://doi.org/10.51804/ijsd.v3i1.864

Kata Kunci:

surau, ukiran, Simbol

Abstrak

Surau tuo nagari Lubuak Bauak Kecamatan Batipuah memiliki struktur bangunan yang menyerupai Rumah Gadang karena memiliki atap Bergonjong. Surau tuo nagari Lubuak Bauak banyak terdapat ukiran, Dari sekian banyak motif ukiran yang terpasang pada arsitektur bangunan surau, ada dua yang unik, karena berada diluar aspek dan tatanan ukiran tradisional Minangkabau, yaitu ukiran mangkuto dan ukiran limpapeh yang mengandung bentuk tanda seperti salib lorraine, penamaan dan bentuk ukiran mangkuto tidak termasuk ke dalam bentuk ukiran tradisional Minangkabau, sedangkan ukiran limpapeh merupakan motif asli ukiran tradisional Minangkabau yang dipengaruhi bentuknya oleh tanda lain yang menyerupai bentuk salib lorraine kristen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap symbol dan makna yang terkandung pada ukiran mangkuto dan limpapeh.  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan kelapangan, wawancara, dan pengumpulan dokumentasi. Untuk analisis dan pengumpulan data, dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data.

Surau tuo nagari Lubuak Bauak Batipuah Subdistrict has a structure that resembles Rumah Gadang because it has a girdle roof. Surau Tuo Lubuak Bauak has many carvings. Of the many carving motif instaled in the building architecture of surau, there are two unique, bacause it has cultural elements outsides the Minangkabau culture, namely carved limpapeh which cintains building shaped like crosses and mangkuto which are not included in the  tradisional Minangkabau carving forms. The purpose of this research is to reveal the symbols and meanings contained in the carving of mangkuto and limpapeh. The research method used is a qualitative research with a descriptive approach. The study was conducted by observing space, interviewing and cillecting documentation. For analysis and data collection, it is done reducing data, presenting data and drawing conclusions. To test the validity of the data is done by data triangulation.  

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Azra, Azyumardi,2001. Surau atau Pesantren ? Revitalisasi, Institusionalisasi, Sosialisasi Budaya dan Agama dalam Masyarakat Minang, (dalam Tantangan Sumatera barat), Citra Pendidikan, Jakarta

Bujang Joan. 2007. Pergeseran Fungsi Dan Bentuk Surau Diminangkabau Kaitanya Dengan Tradisi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi

Kitabullah. (Tesis). Bandung. Institut Teknologi Bandung.

Ibenzani Usman. 1985. Seni Ukir Tradisional Pada Rumah Adat Minangkabau Teknik, Pola Dan Fungsinya. (Disertasi). Bandung : Program Doktor ITB Bandung.

Murdani Putra. 2004. Studi Tentang Ukiran Tradisional Pada Mimbar dan Mihrab Masjid Bingkudu V Suku Canduang. (Skripsi). Padang : Sarjana UNP Padang.

Yosef, A.M., Kabri, H., & Kahar, A. 1983. Pengetahuan Ragam Hias. Padang : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Diterbitkan

2021-02-01

Terbitan

Bagian

Articles