Eksplorasi Teknik Split-screen pada Film Balalek (One Place Different Space) Tentang Kegiatan Adat Membuka Ladang di Kalimantan Barat
DOI:
https://doi.org/10.51804/ijsd.v5i2.2079Keywords:
Layar Terbagi, Kebakaran Hutan dan Lahan, Film, Adat.Abstract
Teknik layar terbagi atau split-screen merupakan salah satu cara dalam penyuntingan gambar film, dengan menggunakan teknik tersebut sebuah gambar dapat di bagi menjadi beberapa layar, dengan isu kebakaran hutan dan lahan yang ada di provinsi Kalimantan Barat, film ini menciptakan ruang dan waktu dari dua layar yang dibagi. Di film pendek ini menceritakan kehidupan seorang peladang yang lekat dengan pembakar lahan dan seorang TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang ikut serta memadamkan api saat terjadi kebakaran lahan, dibalut secara ikatan keluarga antara ayah dan anak. Diselaraskan dengan penggunaan teknik split-screen atau layar terbagi dalam mengintegrasikan dan mengontraskan informasi filmis dari adegan yang berbeda, dalam kasus film “Balalek One Place, Different Space”, tentang isu kebakaran hutan dan lahan. Hasil dari penciptaan film dengan teknik ini, menemukan bahwa dalam mengontraskan dan mengintegrasikan informasi film, dapat menggunakan (1) penataan cerita (2) penataan gambar (3) penataan suara (4) penataan penyuntingan (5) penataan mise-en-scene. Selain membagi layar dengan gambar di film ini, dapat menciptakan layar terbagi dengan bantuan warna, posisi suara, komposisi gambar, adegan kedua karakter dan artistik di film.
Downloads
References
Adam, Hendrikus. 2018. Jalan Kehidupan Sebuah Dokumentasi Pengelolaan Ladang oleh Komunitas Masyarakat di Binua Sunge Samak. Pontianak : WALHI Kalimantan Barat.
Bizzocchi, J. (2009). The Fragmented Screen. The Poetics of the Split-Screen. Proceedings of Media-in-Transition Conference - Stone and Papyrus, Storage and Transimission, 1–18.
Bordwell, David. 2008. Film Art an Introduction, 10th Edition. New York : Mc Graw Hill.
Keating, Patrick. 2014. Cinematography. New Brunswick, New Jersey. Rutgres University Press.
Mascelli, V. Joseph. 1997. The Five C’s of Cinematography Camera Angles. California: Cine Publications Hollywood. (terjemahan H. Misbach Yusa Biran).2010. The Five C’S Cinematography: Motion Picture Filming Techniques Simplified (Lima Jurus Sinematografi). Jakarta: FFTV IKJ.
Sarlito Wirawan Sarwono. 2012. Psikologi Lingkungan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ablan, D. (2012). Cinematography and Directing. In Saudi Med J (Vol. 33, pp. 3–8).
Sanjaya, W. (2021). Analisis Perubahan Sifat Karakter di Sepanjang Perjalanannya Berdasarkan Pola Kejadian dan Plot Segment dalam Film “Green Book.” Rekam, 17(1), 77–86. https://doi.org/10.24821/rekam.v17i1.4433
Suprihono, A. E. (2019). Sinematografi Wayang: Persoalan Transmedia Seni Pertunjukan Tradisional dalam Program Tayangan Televisi. Rekam, 15(2), 137–152. https://doi.org/10.24821/rekam.v15i2.3355
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Haris Supiandi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.