Remitologisasi Pohon Melalui Superhero Groot
DOI:
https://doi.org/10.51804/ijsd.v4i2.1721Keywords:
Bali, Mitos, Pohon, Superhero.Abstract
Superhero merupakan karakter fiksi yang mengambil idiom bentuk dan kekuatan dari alam. Dahulu superhero menjadi sangat menginpirasi imajinasi masa kecil, Groot adalah salah satu superhero yang sangat menginspirasi serta memiliki idiom bentuk yang sangat lekat dengat karakter masyarakat Bali, yaitu pohon. Berbanding terbalik dari cerita fiksi Groot, pohon-pohon di Bali tidak lagi di anggap menjadi pahlawan yang di hargai, terlihat dari fenomena memudarnya mitos-mitos yang melekat pada pohon di dalam masyarakat. Berangkat dari fenomena memudarnya mitos tersebut, penulis ingin menyuarakan melalui visual gagasan ke dalam karya seni lukis yang berjudul remitologisasi pohon melalui superhero groot. Dalam hal ini penulis ingin mengilustrasikan tentang peran penting pohon bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup. Menggunakan ikon popular sebagai idiom bentuk, seperti Groot dan Topeng Bali yang di oleah dengan surealis simbolik untuk mendapatkan kesan mistis.
Downloads
References
Arifin, Drs. Djauhar. (1985), Sejarah Seni Rupa, CV Rosda Bandung, Bandung.
Bagus, Lorens. (2005), Kamus Filsafat, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Barthes, Roland. (2006), Mitologi, terjemahan Nurhadi dan A. Sihabul Millah, Kreasi Wacana, Yogyakarta.
_____________. (1972), Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa: Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi, terjemahan Ikramullah Mahyuddin, Jalasutra, Yogyakarta.
Bestasri, A. (2015). Batik Bermotif Angklung Pada Tirai Pintu (Door Curtain Prtiere). (Skripsi). Departemen Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Dharsono. (2007), Kritik Seni, Rekayasa Sains Bandung, Bandung.
Hawkins, Alma M. (2003), Bergerak Menurut Kata Hati Metoda Baru Dalam Menciptakan Tari (Terjemahan I Wayan Dibia), MSPI Press Jakarta.
Marianto, M.D. (2002), Seni Kritik Seni, ITB Bandung, Yogyakarta.
Mika Hannula, Juha Suoranta, Tere Vaden. 2005. Artistic Research-Theories, Methods and Practices. Gothenburg, Sweden: Academy of Fine Art, Helsinki, Finland and Universiy of Gothenburg / Art Monitor.
Soedarso, R.M. (2001), Metodologi Penelitian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa, MSPI, Bandung.
Marianto, M.D. (1995), Surerealist painting in Yogyakarta, (Tesis). University Of Wollongong, Australia.