IMPLEMENTATION OF GIVING FREE LEGAL AID BY ADVOCATE TO CORRUPTION CRIME DEFENDANT AT CORRUPTION COURT OF CRIME 1A CLASS OF PADANG

Authors

  • Rifka Zuwanda Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat
  • Miko Kamal Universitas Bung Hatta Sumatera Barat
  • Yetisma Saini Universitas Bung Hatta Sumatera Barat

Keywords:

legal aid, advocate, corruption, defendant

Abstract

The aim of giving free legal aid to corruption crime defendant by the advocate is the citizen right and advocate in giving legal aid to his client that is always used by the presumption of innocence principle. There is a method that was writer used in this research is the sociological research. The data source that writer was used is the primary and secondary data. The writer has used the qualitative technique in the analysis of data. Result and discussion are 1. Is the corruption crime defendant including the person who has to get free guiding by the advocate. 2. How the implementation of giving free legal aid to criminal act defendant at the court of Padang. The conclusion the writer’s research is: 1. the corruption crime defendant is the person who has to get free guiding by the advocate. 2. The implementation of giving legal aid by the advocate to the corruption crime defendant is: (a). there is spontaneous without coordination first, (b). because of knowing each other. (c) because of the advocate was ever accompanied the other defendant in the corruption criminal as free.

References

Amir, A. Y. (2008). Strategi Bisnis Jasa Advokat. Yogyakarta: Navila Idea.

Amirudin, & Asikin, Z. (2004). Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Djambatan.

Asshiddiqie, J. (2001). Konsep Negara Hukum. Jakarta: Rajawali Pres.

Ekasari, R., Pradana, M. S., Adriansyah, G., Prasnowo, M. A., Rodli, A. F., & Hidayat, K. (2017). Analisis Kualitas Pelayanan Puskesmas Dengan Metode Servqual. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi Dan Pemikiran Hukum Islam, 9(1), 82–88.

Effendi, A. M. (1999). Hak Asasi Manusia Dalam Hukum Nasional dan Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hamzah, A. (1985). Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Harahap, M. Y. (2000). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Penyidikan dan Penuntutan (Kedua). Jakarta: Sinar Grafika.

Harianto, E. (2004). Konsep Hukum Nasional dan Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hartati, E. (2009). Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika.

Indonesia, R. (1981). Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. Jakarta.

Indonesia, R. (1999). Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Jakarta.

Indonesia, R. (2003). Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Jakarta.

Indonesia, R. (2008). Peraturan Pemerintah No. 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata cara Pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma. Jakarta.

Indonesia, R. (2009). Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Jakarta.

Indonesia, R. (2010). Surat Edaran Mahkamah Agung No. 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hukum. Jakarta.

Indonesia, R. (2011). Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Jakarta.

Ishaq. (2010). Pendidikan Keadvokatan. Jakarta: Sinar Grafika.

Lev, D. S. (2002). Advokat Indonesia Mencari Ligitimasi, Studi tentang Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia. Jakarta: The Asia Foudation dan Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia.

Lubis, T. M. (1992). Peranan Bantuan Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Marpaung, L. (2009). Asas Tiori Dan Praktek Hukum Piadana. Jakarta: Sinar Grafika.

Mertokusumo, S. (1984). Banga Rampai Ilmu Hukum. Yogyakarta: Liberty.

Muladi. (2004). Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana (Kedua). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Nasution, A. B. (1982). Bantuan Hukum di Indonesia, Bantuan Hukum dan Politik Pembangunan. Jakarta: LP3ES.

Nusantara, A. H. G. (1986). Bantuan Hukum dan Kemiskinan Struktural. Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Ghalia Indonesia.

Pandu, Y. (2004). Klien dan Advokat Dalam Praktek. PT. Abadi.

Pangaribuan, L. M. P. (1996). Advokat dan Contempt Of Court. Jakarta: Djambatan.

Prodjohamidjojo, M. (1982). Penasihat Hukum dan Bantuan Hukum Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Putro, B. P. G. H. (1998). Kedudukan Bank Indonesia Dalam Menjamin Pembayaran L/C Yang Diterbitkan Oleh Bank-Bank Devisa. Program Pascasarjana UBAYA.

Rambe, R. (2001). Teknik Praktek Advokat. Jakarta: PT Grasindo.

Salim. (2010). Perkembangan Teori dalam Ilmu Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sihombing, U. P. (2008). Pendidikan Khusus Profesi Advokat. YLBHI-Peradi.

Simorangkir, J. S. . (1987). Kamus Hukum. Jakarta: Aksara Baru.

Sinatra, F. H. (1995). Advokat Indonesia Citra, Idialisme dan Keprihatinan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Soekanto, S. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudarsono. (1982). Kamus Hukum. Jakarta.

Sukardi. (2005). Korupsi dan Illegal Loging dalam Sistim Desentralisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sunarso, S. (2004). Penegakan Hukum Psikotropika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sunggono, B. (1997). Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sunggono, B., & Harianto, A. (1994). Bantuan Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Bandung: CV. Mandar Maju.

Suseno, F. M. (2003). Etika Politik Prinsip-Prinsip Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Walas, L. (1980). Cakrawala Advokat Indonesia. Liberty.

Yuanita. (2009). Pendidikan kewarganegaraan. Bogor: Politia.

Zamroni., M. (2016). Exixtence of Indonesian Advocate Profession. In International Conference and Call for Paper ADRI JATIM - UNITOMO Surabaya. (Vol. 1, p. 65).

Zamroni, M. (2015). Algemene Beginselen van Behoorlijk Bestuur dalam Sistem Negara Hukum di Indonesia. LKBH UMAHA, 1(2015), 5.

Zamroni, M., & Kunaifi, A. (2016). Chief Election Law of Regional and Prevention of Corruption. In ADRI International Multidisciplinary Conference and Call for Paper (Vol. 1, p. 58).

Downloads

Published

2018-04-25