PERAN KESENIAN REYOG KENDHANG SANGTAKASTA SEBAGAI SARANA BEREKSPRESI MASYARAKAT DESA TUGU KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

Authors

  • Mayendra Rifai Yahya Institut Seni Indonesia Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.51804/deskovi.v2i1.407

Keywords:

Seni, Reyog Kendhang, Sangtakasta

Abstract

Keberadaan Sangtakasta memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Kesenian-kesenian tradisional dihadapkan dengan modernitas kemajuan zaman di era globalisasi yang serba canggih ini. Perubahan kebudayaan suatu daerah sedikit banyak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan masyarakatnya. Kesenian-kesenian tradisional dengan konsep-konsep lama semakin sulit mencari peminat, setelah para generasi mudanya kurang tertarik karena tidak adanya suatu pembaharuan. Anak-anak muda lebih cenderung menyukai bentuk kesenian yang kekinian atau masa kini. Munculnya grup-grup kesenian di Kabupaten Tulungagung dengan kreativitasnya masing-masing, sedikit banyak memberi angin segar terhadap pelestarian kearifan lokal daerah. Kesenian tradisional seperti Reyog Kendhang tak luput dari objek ajang berkreativitas dalam berkesenian. Sangtakasta sebagai sanggar seni yang berada di Desa Tugu Kabupaten Tulungagung ini, saat ini sangat berperan penting dalam hal memfasilitasi minat dan bakat anak-anak muda yang ingin terjun langsung dalam berkesenian. Konsep garapan baik tarian atau musikal, semuanya disesuaikan dengan perkembangan zaman atau tren masa kini tanpa meninggalkan dasar-dasar dari kesenian itu sendiri. Kesenian tanpa adanya sebuah pembaharuan mustahil akan tetap eksis melintasi generasi ke generasi, sebab sebuah kesenian akan selalu berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Reyog Kendhang sebagai kesenian ikon dari Kabupaten Tulungagung saat ini juga tidak luput dari sebuah pembaharuan, karena kearifan lokal akan hilang tanpa adanya masyarakat pendukung. Pendekatan etnomusikologi,sosiologi dan antropologi digunakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi yang lebih efisien dengan metode deskriptif analisis. Hasil daripada penelitian ini bahwasanya sebuah kesenian akan terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman, mengikuti alur perkembangan zaman sah-sah saja asalkan tidak meninggalkan dasar dari kesenian itu sendiri. Musik Reyog Kendhang Sangtakasta saat ini mampu menyesuaikan zaman sesuai dengan minat masyarakat pendukungnya.

Sangtakasta's existence has its own attraction to be used as the object of research. Traditional arts are confronted with modernization in globalization era. Changes of the culture in region are influenced by changes of society. Traditional arts with old concepts are difficult to find enthusiasts, after young people generation is less interested because there is no update in traditional art. Young people prefer contemporary art forms. The emergence of art groups in Tulungagung Regency with their respective creativity, gave a fresh update to the preservation of the local wisdom of the region. Traditional arts such as Reyog Kendhang is always as an objects of creativity in the arts. Sangtakasta as an art studio located in Tulungagung Regency Tugu Village currently plays an important role in facilitating young people’s talent who want to get involved in art. The project of sangtakasta studio is dance and musical, all adapted to the current trends without leaving the basics of the art itself. Art without update is can’t exist across generations, because an art will always develop in accordance with changing times. Reyog Kendhang as an iconic art from Tulungagung Regency is currently has an update, because local wisdom will be lost without the support community. Ethnomusicology, sociology and anthropology approaches are used to obtain more efficient information with descriptive analysis methods. The results of this study that an art will continue to develop in accordance with the changing times, follow the flow of the development of the times is fine as long as it does not leave the basis of art itself. Reyog Kendhang Sangtakasta Music is currently able to adjust the times according to the interests of the supporting community

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Irwan. 2007. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadi, Sumandiyo. 2007. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.

Hartono. 1980. Reyog Ponorogo. Jakarta: Proyek Penulisan dan Penerbitan Buku Majalah Pengetahuan Umum dan Profesi Depdikbud.

Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PN Aksara Baru.

Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Koentjaraningrat. 1985. Ritus Peralihan di Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka.

Merriam, P Alan 1964. The Anthropology of Music. Evanston Illinois: Northwestern University Press.

Moleong, J Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Munardi, A.M. 1978. Pengetahuan Tari Jilid 1. Surabaya: Sekolah Menengah Karawitan Indonesia.

Nakagawa, Shin. 2000. Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Netll, Bruno. 1964. Theory and Method Ethnomusicology. London: The free Press of Glencoe Collier Macmilan Limited.

Sedyawati, Edi. 1980. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.

Soedarsono, RM. 1984. Wayang Wong the State Ritual Dance Drama in the Court of Yogyakarta. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soedarsono, RM. 2010. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soedarsono, RM. 1976. Tari-tarian Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soedarsono, RM.1975. Komposisi Tari Elemen-elemen Dasar. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia Yogyakarta.

Soedarsono, RM. 1976. Djawa dan Bali. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Supanggah. Rahayu. 2002. Bothekan Karawitan 1. Jakarta: Masyarakan Seni Pertunjukan Indonesia.

Shadily, Hassan. 1989. Sosiologi untuk masyarakat di Indonesia. Jakarta: Bina Akasara.

Downloads

Published

2019-06-30

How to Cite

Yahya, M. R. (2019). PERAN KESENIAN REYOG KENDHANG SANGTAKASTA SEBAGAI SARANA BEREKSPRESI MASYARAKAT DESA TUGU KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG. DESKOVI : Art and Design Journal, 2(1), 35–40. https://doi.org/10.51804/deskovi.v2i1.407

Issue

Section

Articles