Konsep Pertunjukan Tari Tulo-Tulo di Kota Sabang

Authors

  • Nadra Akbar Manalu Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Abdul Rozak Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Haria Nanda Pratama Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

DOI:

https://doi.org/10.51804/deskovi.v5i2.1936

Keywords:

Konsep Pertunjukan, Kota Sabang, Tari Tulo-Tulo

Abstract

Tari Tulo-tulo merupakan kesenian yang berasal dari masyarakat Nias yang menetap di Kota Sabang. Tari Tulo-tulo memiliki keunikan dimana tari ini kental dengan semangat perjuangan dalam penyajiannya. Saat ini Tari Tulo-tulo sebagai tari hiburan pada masyarakat di Kota Sabang. Konsep dalam penggarapan Tari Tulo-tulo berawal dari rasa kerinduan masyarakat Nias akan tanah kelahirannya. Dengan demikian konsep penyajian pada tari Tulo-tulo identik dengan tari peperangan. Konsep Tari Tulo-tulo terbagi menjadi tujuh bagian, dimana setiap bagian memiliki kesinambungan antara bagian satu dengan bagian lainnya. Pada penelitian ini akan mengidentifikasi konsep dan bentuk pertunjukan Tari Tulo-tulo melalui bentuk penyajian yang meliputi, gerak, pola lantai, musik, properti, tata rias dan kostum. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan konsep dan bentuk penyajian Tari Tulo-tulo di Kota Sabang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah anilisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tahap-tahap yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; Studi Pustaka, observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah menjabarkan dan mengkaji tujuh bagian dari Tari Tulo-tulo yaitu Sereu, Talifusei, Haru manbaluse, Faliga Baluse, Bamaina, Simate mila menemali, dan Belatu terlak. Tari Tulo-tulo ditarikan oleh kaum pria berjumlah genap dan satu orang sebagai raja/syeh.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmadi, Rulam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Cresswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Creswell, J. (2012). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan”. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antrologi (edisi baru). Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. 2014. Sejarah Teori Antropologi 1. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Liliweri, A. 2014. Pengantar Studi Kebudayaan.

Bandung: Nusa Media.

Moleong, j, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nazir, Muhammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pratama, Haria Nanda. 2017. Materalistis dan Alur Dramatik pada Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Tesis. Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang.

Ratna, Nyoman, Kutha. 2010. Metodologi Penelitian: kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohidi, Tjeptjep Rohendi. 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Soerjono Soekanto. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar.

Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Storey, John. 2010. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra.

Van Peursen, C.A. 2005. Strategi Kebudayaan. Terj.

Dick Hartoko. Yogyakarta: Kanisius.

Downloads

Published

2022-12-14

How to Cite

Manalu, N. A., Rozak, A., & Pratama, H. N. (2022). Konsep Pertunjukan Tari Tulo-Tulo di Kota Sabang. DESKOVI : Art and Design Journal, 5(2), 145–155. https://doi.org/10.51804/deskovi.v5i2.1936