Estetika Cengkok dan Makna dalam Kidungan Jula-Juli Lawakan

Authors

  • Yudhistira Sugma Nugraha Pascasarjana ISI Surakarta
  • Zulkarnain Mistortoify Institut Seni Indonesia Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51804/deskovi.v5i1.1766

Keywords:

kidungan jula-juli lawakan, estetika, makna

Abstract

Penelitian berjudul “Estetika Cengkok dan Makna dalam Kidungan Jula-Juli Lawakan” ini bertujuan untuk mengetahui secara mendasar makna yang tertanam dalam syair kidungan dan kecenderungan cengkok yang dilakukan oleh pelantun kidungan tersebut sehingga dapat membentuk sebuah estetika nyanyian yang harmonis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnomusikologi yang menekankan bahwa keberadaan musik (kidungan Jula-Juli) tidak dapat dipisahkan dari keberadaan lingkungan sekitarnya. Pendekatan ini dirasa cocok untuk diaplikasikan dalam penelitian ini, mengingat kidungan Jula-Juli lawakan lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat yang multikultural. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui observasi, studi diskografi, pustaka dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian tentang makna dan estetika cengkok dalam kidungan Jula-Juli lawakan, dapat diketahui bahwa kidungan tidak sekadar lantunan vokal yang bersenandung indah dalam gending Jula-Juli, melainkan juga menyangkut kompleksitas tentang ide, gagasan, dan wacana tentang kehidupan manusia. Pembacaan akan hal itu dapat dilihat dari makna lirik yang ada, memuat tentang nasihat, kritik sosial,edukasi dan sebagainya. Selanjutnya kajian tentang estetika cengkok dalam Kidungan ini dapat diidentifikasi melalui angkatan atau awalan nada yang dilantunkan, kecenderungan pada penggalan cengkok, dan akhiran yang dilakukan secara konsisten, sehingga hal itu yang menjadi kekuatan dalam harmonisasi Kidungan Jula-Juli Lawakan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ainnur Rofiq. (2017). Kidung Jawa Timuran dalam Pertunjukan Ludruk Budhi Wijaya Jombang. Antro, VI(1).

Hardjoprawiro, K. (1985). Kajian Bentuk dan Lagu Kidungan Jula-Juli Jawa Timur. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Henri, S. (2004). Kidungan Ludruk. Malang: Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Mattew B. dan Huberman Miles. (1992). Analisis Data Kualitatif (T. Rohidi, ed.). Jakarta: UI Pres.

Munardi., A. . (1983). Pengetahuan Karawitan Jawatimuran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nettl, B. (2012). Teori dan Metode Dalam Etnomusikologi (N. H. P. D. Putra, ed.). Jayapura: Jayapura Center Of Music.

Setiawan, A. (2020). Jula-Juli Pandalungan dan Jula-Juli Surabayan Ambivalensi dan Garap Karawitan Jawatimuran. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Setiawan, S. W. N. (2017). Jula-Juli Pandalungan dan Surabayan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 18(1), 1–12.

Supanggah, R. (2009). BHOTHEKAN KARAWITAN II: GARAP (Kedua). Surakarta: ISI Press Surakarta.

Zulkarnain., dkk, M. (2014). Pola Kelleghen Dan Teknik Vokal Kejbungan Representasi Ekspresi Budaya Madura Dan Pengalaman Estetikanya. Resital, 15(1), 1–17.

Downloads

Published

2022-08-02

How to Cite

Nugraha, Y. S., & Mistortoify, Z. (2022). Estetika Cengkok dan Makna dalam Kidungan Jula-Juli Lawakan. DESKOVI : Art and Design Journal, 5(1), 39–44. https://doi.org/10.51804/deskovi.v5i1.1766

Issue

Section

Articles