Eksperimentasi Teater: Retrospeksi Dramaturgi Zona X Nyanyian Negeri Sunyi

Authors

  • Susandro Susandro Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Afrizal Harun Institut Seni Indonesia Padangpanjang

DOI:

https://doi.org/10.51804/deskovi.v6i2.15336

Keywords:

Eksperimentasi Teater, Dramaturgi, Zona X

Abstract

Artikel ini membaca surut ke belakang proses kreatif garapan teater berjudul “Zona X: Nyanyian Negeri Sunyi” yang ditulis/disutradarai oleh Afrizal H, dipertunjukkan di Laga-laga Taman Budaya Sumatera Barat pada tanggal 28 Mei 2008. Pembacaan model demikian sesungguhnya lazim dilakukan terutama oleh akademisi seni teater yang menghasilkan berbagai karangan ilmiah. Selain itu, pembacaan model ini terbilang sama pentingnya dengan membaca pertunjukan teater yang baru saja dipentaskan, sebab bukan aktualisasi informasi yang ditekankan, melainkan menjadikannya sebagai bahan kajian ilmiah yang mungkin saja dilakukan secara berulang. Pendekatan penelitian ini ialah kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Analisis sepenuhnya menyoroti video pertunjukan dan juga mengandalkan ingatan penulis yang dulunya juga terlibat sebagai pemain/aktor dalam produksi tersebut. Proses analisis berpijak pada gagasan eksperimentasi dalam ranah teater, di mana istilah tersebut menawarkan keluasan imajinasi serta eksplorasi pada seniman atas bentuk karya yang akan digarap atau dengan kata lain tidak adanya konvensi atau pakem yang mengikat, tetapi tidak pula dimaksud agar seniman dapat berproses secara serampangan. Hasilnya ialah proses yang dilalui menunjukkan kejelasan tahapan, di antaranya: peleburan gagasan antara sutradara dengan para aktor, mempersiapkan tubuh aktor, peleburan tubuh dengan gagasan, peleburan tubuh dengan gagasan serta properti, peleburan tubuh dengan musik dan sound effect, terakhir peleburan tubuh dengan jiwa tubuh itu sendiri guna mencapai kenikmatan bermain saat pementasan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Brecht, B. (1980). Organon Kecil untuk Teater. Dewan Kesenian Jakarta.

Fadli, S., Yusril, & H., A. (2023). Transformasi Tradisi Lisan Onduo Ke Bentuk Teater Kontemporer Potatah Petitih Potang. Creativity and Research Theatre Journal, 5(1), 1–13. https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/CARTJ/article/view/3631

Fitriana, R., Fitriasari, P. D., & Sushartami, W. (2020). Pesona Seni Dan Teknologi Pada Pertunjukan Fire Dance Di Komunitas Flownesia. Jurnal Kajian Seni, 6(2), 202–220. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jksks.54516

H., A., Zaitun, K., & Susandro. (2022). Postdramatik: Dramaturgi Teater Indonesia Kontemporer. Dance and Theatre Review, 4(2), 57–69. https://doi.org/10.24821/dtr.v4i2.6450

H.S., W. (2014). Dramaturgi Teater Rakyat Randai di Minangkabau. Jurnal Kajian Seni, 1(1), 32–47. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/art.5874

Harun, C. (1991). Kesenian Randai di Minangkabau. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Harymawan, R. (1993). Dramaturgi (T. Suryaman (ed.); 2nd ed.). Remaja Rosdakarya.

Irianto, I. S., Saaduddin, Susandro, & Putra, N. M. (2020). Recombination of Minangkabau Traditional Arts in Alam Takambang Jadi Batu by Komunitas Seni Nan Tumpah. Ekpresi Seni. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 22(1), 85–99. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v22i1.1039

Junaedi, D. (2021). Estetika: Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai. ArtCiv.

Luckhurst, M. (2005). Dramaturgy: A Revolution in Theatre. Cambridge University Press.

Pramayoza, D. (2013). Dramaturgi Sandiwara: Potret Teater Populer Dalam Masyarakat Poskolonial. Ombak.

Pratama, I., & Hutabarat, A. P. (2012). Akting Berdasarkan Sistem Stanislavski. Dewan Kesenian Lampung.

Rohidi, T. R. (2011). Metodologi Penelitian Seni. Cipta Prima Nusantara Semarang.

Rustiyanti, S. (2018). Randai: Identitas Folklor Minangkabau. Sunan Ambu Press.

Satori, D., & Komariah, A. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif (8th ed.). Alfabeta.

Soedarsono, R. M. (2001). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. MSPI.

Susandro. (2023a). Dramatic Art of Si Dalupa Datok Rimba Art Studies in West Aceh. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 25(1), 44–62. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi.v25i1.3402

Susandro. (2023b). Ketoprak Dor: Jejak Para Kuli Kontrak di Deli Serdang hingga Aceh Tengah. Creativity and Research Theatre Journal, 5(1), 50–62. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26887/cartj.v5i1.3718

Susandro, & H., A. (2018). Membaca Pertunjukan Teater Berjudul Negeri yang Terkubur Karya Zurmailis Sutradara Syuhendri. Ekpresi Seni. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 20(1), 12–31. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v20i1.389

Susandro, & H., A. (2023). Daniel Day-Lewis: Aktor Psiko-Fisikal yang Menghidupkan Tokoh Melalui Suara dan Aksen. Jurnal Kajian Seni, 9(2), 194–212. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jksks.75148

Yohanes, B. (2013). Teater Piktografik: Migrasi Estetik Putu Wijaya dan Metabahasa Layar. Dewan Kesenian Jakarta.

Yulinis. (2015). Ulu Ambek: Relasi Kuasa atas Tari Tradisional Minangkabau (S. N. (ed.)). Media Kreativa.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Susandro, S., & Harun, A. (2023). Eksperimentasi Teater: Retrospeksi Dramaturgi Zona X Nyanyian Negeri Sunyi. DESKOVI : Art and Design Journal, 6(2), 228–239. https://doi.org/10.51804/deskovi.v6i2.15336