NILAI ADAT ISTIADAT DALAM RITUAL SEBUKU PADA PROSESI PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU GAYO DI KABUPATEN ACEH TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.51804/deskovi.v4i1.965Keywords:
gayo, nilai adat, perkawinan, sebukuAbstract
Sebuku merupakan interaksi antara calon pengantin dan orangtuanya yang berisi nasihat-nasihat dengan gaya menangisi sambil berdendang. Sebuku menjadi langkah awal yang harus dilewati oleh calon mempelai agar nanti orangtua kedua mempelai menjadi tenang karena telah memberikan petuah bagi anak-anaknya. Dengan melakukan sebuku, masyarakat juga turut andil dalam mempertahankan nilai-nilai adat yang menjadi aturan bermasyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai adat masyarakat suku gayo yang tersirat dalam ritual sebuku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan tersebut bertujuan untuk mengetahui dan menjabarkan hal yang ditemukan di lapangan. Proses penelitian ini dilakukan dengan adanya studi kepustakaan, guna mengumpulkan dan menganalisis referensi-referensi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebuku secara keseluruhan merupakan representasi kesantunan seseorang yang masih memegang ketentuan adat agar terhindar dari sumang. Sumang adalah istilah yang berasal dari masyarakat suku gayo yang berarti hal tabu atau pantangan yang harus dihindari oleh setiap individu masyarakat. Orang yang melakukan sumang, dinilai tidak sopan, buruk, dan salah. Bahkan jika kita melakukan tindakan sumang maka perbuatan tersebut sangat memalukan bagi dirinya.Downloads
References
Ara, L.K. 1979. Sebuku: Seni Meratap di Gayo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
Barthes, Roland. 1983. Mitologi: Edisi Revisi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Dandy, Abdurahim. 1979. Sejarah Daerah dan Suku Gayo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
Heriyawati, Yanti. 2016, Seni Pertunjukan dan Ritual, Yogyakarta: Penerbit Ombak
Ocktarizka, Tria. 2018. Makna Mongot dalam Pepongoten Pada Prosesi Perkawinan Suku Gayo Kabupaten Aceh Tengah
Pinan, A.R Hakim Aman. 2003. Pesona Tanoh Gayo.
Aceh Tengah: Pemda Aceh Tengah.
R, Salman. 2012. Speech Acts In Pepongoten At Gayo
Wedding Ceremony, (A Thesis English Applied Linguistics Study Program Postgraduate School State University Of Medan).
Sukmawati, Noni. 2006. Ratapan Perempuan Minangkabau dalam Pertunjukan Bagurau. Padang: Andalas University Press
Tim Perumus Majelis Adat Gayo. 2017. Kekayaan
Khazanah Adat Budaya Gayo. Tangerang: Mahara Publishing
Turner, Victor. 1982. From Ritual to Theatre, The Human Seriousness of Play. New York: PAJ.
Yoga, Salman. 2002. Adat Budaya Gayo dalam Lintasan Sejarah. Diktat I. Takengon: STAI Gajah Putih
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
With the receipt of the article by DADJ Editorial Board and the decision to be published, the copyright regarding the article will be transferred to DADJ. The copyright transfer form can be downloaded here.
DADJ has the right to multiply and distribute the article and every author is not allowed to publish the same article that was published in this journal.
DESKOVI: Art and Design Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Under the following terms:
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.