REFLEKSI SIMBOLIS KAPAL TERHADAP PERADABAN MASYARAKAT DESA BENGKAWAN DALAM SENI LUKIS
DOI:
https://doi.org/10.51804/deskovi.v3i2.802Keywords:
kehidupan manusia, simbolis kapalAbstract
Bertempat tinggal jauh dari pusat kota dan tidak adanya akses jalan raya membuat peranan kapal sangatlah penting bagi penulis dan masyarakat dusun Bumbung dipedalaman pulau Kalimantan. Ketergantungan terhadap kapal sangatlah dirasakan penulis dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Dari ketergantung tersebut menimbulkan kedekatan yang intim diantara keduanya, sehingga dalam pengkajiannya, kapal yang memiliki karakter dan filosofi kehidupan menjadi dasar penulis untuk mewujudkan sebuah karya. Kapal menjadi subject matter dalam penciptaan karya lukis. Kapal bukanlah sebagai inti sebenarnya, melainkan metafora dari kompleksitas perjalanan kehidupan manusia. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep, proses visualisasi, teknik, media dan bentuk dalam pembuatan karya seni lukis yang mengambil tema Kapal Sebagai Ide Visual Karya Seni Lukis. Dalam karya Tugas Akhir ini penulis ingin mencari sebuah jawaban atas kesinambungan yang terdapat dalam karya-karya sebelumnya, menjelaskan keterikatan apa yang dimiliki penulis dengan kapal. Mengambil bagian dari pengalaman empiris dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat yang penulis amati dan di latarbelakangi oleh perbedaan pola pikir pelaku kebudayaan dalam menjalani kehidupan baik sebagai individu ataupun sosial. Metode yang digunakan penulis yaitu: Metode eksplorasi dari berbagai fakta atau kejadian untuk mencari dan memilih tema yang sesuai dengan konsep penciptaan lukisan, metode interpretasi secara mendalam untuk mencari makna dan ide-ide baru. Penulis menggunakan pendekatan kontemporer yang didalamnya terdapat gaya realis dan surealis serta menampilkan simbolisme, metafora, transformasi bentuk, dan deformasi bentuk.
Staying away from the city and the absence of highway access makes the use of ship become very important for the writer and the people of Bumbung village in the island of Borneo. Dependence on the ship is very felt by the writer in the daily activities. It affects intimate relation between the writer and the people in his village, so in his study, the ship which has the character and philosophy of life. It become the basic of the writer to realize an art work. The ship became the subject matter in creation of painting work. The ship is not as the real core, but the metaphor of the complexity of the journey of human life. This writing aims to describe the concept, the process of visualization, techniques, media and forms in the manufacture of painting that takes the theme Ship as the Visual Idea of Painting Work. In this final project, the writer wants to find an answer of continuity that contained in previous works, explaining attachments of the writer with the ship. Taking part of the empirical experience and events occurring in the society that the writer observed and the reason of differences thinking of cultural actors in living life as individual or social. The method used by the writer are: exploration methods from various facts or events to find and to choose a theme which appropriate with the concept of painting creation, methods of interpretation in depth to find new meanings and ideas. The writer uses a contemporary approach in which there is a realist and surrealist style and displays symbolism, metaphor, shape transformation, and form deformation.
Downloads
References
Campbell, David. 1986. Mengembangkan Kreativitas, Yogyakarta: Kanisius.
Darmajanti, Irma. 2013. Psikologi Seni, Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.
Ernawati, E. (2019). Kosmologi sebagai Pijakan Kreasi dalam Berkarya Seni (Cosmology as the Foundation of Creation in Artwork). INVENSI (Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni), 4(2), 113–129.
Lapian, B. Adrian. 2011. Orang Laut Bajak Laut Raja Laut, Jakarta : Komunitas Bambu.
Marianto, M. D. 2002. Seni Kritik Seni. Yogyakarta: Lembaga penelitian ISI Yogyakarta.
Marianto, M. D 2019. Seni dan Daya Hidup dalam Perspektif Quantum. Scritto Books dan BP ISI Yogyakarta.
Pepperell, Robert. 1997. The Posthuman Condition. Terjemahan Hadi Purwanto, Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Soedarso Sp. 2006. Trilogi Seni. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Sulebar M. Soekarman - AA Nurdjaman - Netok Sawiji_Rusnoto Susanto - Anton Larenz. 2010. SOULSCAPE – The Treasure of Spiritual Art. Yayasan Seni Visual Indonesia.
Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Yogyakarta: Dicti Art Lab & Djagad Art House.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
With the receipt of the article by DADJ Editorial Board and the decision to be published, the copyright regarding the article will be transferred to DADJ. The copyright transfer form can be downloaded here.
DADJ has the right to multiply and distribute the article and every author is not allowed to publish the same article that was published in this journal.
DESKOVI: Art and Design Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Under the following terms:
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.