PENYUTRADARAAN NASKAH GENDING SRIWIJAYA KARYA HANUNG BRAMANTYO

Authors

  • Ikhsan Bastian Institut Seni Indonesia Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.51804/deskovi.v2i2.522

Keywords:

sejarah, budaya, dulmuluk, sutradara.

Abstract

Keterikatan antara sejarah, seni dan kebudayaan merupakan cerminan peristiwa yang memiliki jiwa atau roh masing-masing, manusia sebagai pribadi diri menjadi pelaku utamanya. Daya imajinasi mengungkap secara tersirat peristiwa-peristiwa tersebut dan menghadirkannya dalam bentuk karya seni sebagai wujud representasi dari peristiwa sejarah dan kebudayaan. Teater tradisional Dulmuluk sebagai salah satu warisan budaya di Sumatera Selatan dijadikan sebagai salah satu unsur pendukung pada pertunjukan teater Gending Sriwijaya. Dalam hal wilayah penyutradaraan Naskah dihadirkan menjadi suatu pertunjukan pentas yang menampilkan cerita, suasana, pikiran-pikiran dan opini dalam cara yang efektif, hingga mampu membawa penontonnya dalam suatu komunikasi teatral. Sutradara dengan wilayah kerja sebagai penemu dan penafsir utama naskah, secara kreatif menciptakan kondisi kerja ensambel, membantu para pemeran mewujudkan bentuk peran, membantu tata artistik para pekerja teater lainnya dalam usaha-usaha menuju kerja kreatif. Gending Sriwijaya hadir dalam dunia imajinasi penulis dan diterjemahkan oleh sutradara ke atas panggung dalam bentuk laku teater.

 

Bound between history, art, and culture is reflection of accident which each other have soul or spirits, human as a person become the main actor. The power of imagination resealed the accident implicitly and shows it in an art project as a represent of historical and cultural accidents. Dul Muluk traditional theatre as one of cultural heritage of Sumatera Selatan made as one of the unsure at Gending Sriwijaya theatre show. In director territory, script make became a show that perform the story, think, and opinion effectively, until can bring the audience in a theatric communication. Director with work territory as finder and the main translator of the script, create a teamwork condition, help the actors show their character, help the other team creative in a way to creative work creatively. Gending Sriwijaya appear in the world of author imagination and translate by director to the stage in theatre way

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmad, A. Kasim. (2006), Mengenal Teater Tradisional di Indonesia, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Jakarta.

Anirun, Suyatna. (1993), Teater Untuk Dilakoni. Studiklub Teater Bandung, Bandung.

Harimawan, RMA. (1993), Dramaturgi, PT Rema Rosdakarya, Bandung.

Riantiarno, Nano. (2011), Kitab Teater. Grasindo, Jakarta.

Santosa, Eko. dkk. (2008), Seni Teater Jilid 1, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Downloads

Published

2020-01-04

How to Cite

Bastian, I. (2020). PENYUTRADARAAN NASKAH GENDING SRIWIJAYA KARYA HANUNG BRAMANTYO. DESKOVI : Art and Design Journal, 2(2), 113–122. https://doi.org/10.51804/deskovi.v2i2.522