TERJERAT (CINTA TERLARANG OLEH LATAR BELAKANG DAN KETURUNAN)
DOI:
https://doi.org/10.51804/deskovi.v1i1.286Keywords:
adat, golongan, status sosialAbstract
Karya tari terjerat ini terinspirasi dari kisah empiris dari sahabat penulis. Sahabat penulis menceritakan bagaimana kehidupan rumah tangganya yang belum lama terjalin. Pernikahan yang tidak didasari cinta kini membuat huubungan pernikahaannya penuh dengan tekanan batin. Rasa menyesal da terpukul karena harus meniggalkan sang kekasihnya yang berasal dari masyarakat biasa hanya karena sebuah aturan adat dari keluarga bangsawan. Pengalaman pribadi kerap menjadi rangsangan dalam menciptakan sebuah karya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menciptakan sebuah koreografi yang bertujuan menyampaikan kepada masyarakat dengan menggunakan tubuh sebagai alat penyampaian fenomena tersebut. Karya tari terjerat diwujudkan dengan beberapa medium salah satunya adalah medium gerak, penulis menggunakan gerak metakinesis, fisik dan psikis adalah dua aspek yang memeiliki hubungan yang erat dengan pengalaman pribadi, mental dan peralatan emosional. Karya tari ini melibatkan empat orang penari diantaranya satu penari laki-laki dan tiga penari perempuan. Karya tari ini ditampilkan pada pentas proscenium. Bentuk dari koreografi tersebut bersifat literal dan menggunakan tipe tari dramatic. Tari ini menggunakan metode penciptaan koreografi dan kreativitas.
This terjerat dance work is inspired by empirical stories from the writer's best friend. A friend of the writer tells how his married life. Marriage that is not based on love now makes the marriage relationship full of inner pressure. feeling sorry that because I had to leave her lover who came from an ordinary people just because of a customary rule from a noble family. Personal experience is often a stimulus in creating a work. This is what encourages the writer to create a choreography that aims to convey to the community by using the body as a means of delivering the phenomenon. Terjerat dance manifested in several mediums, one of which is the medium of motion, the author uses metacinesis, physical and psychological movements are two aspects that have a close relationship with personal experience, mental and emotional feeling. This dance involved four dancers including one male dancer and three female dancers. This dance is performed on the proscenium stage. The form of the choreography is literal and uses a dramatic type of dance. This dance uses the method of choreography creation and creativity.
Downloads
References
Bastomi, S. (1988). Apresiasi Kesenian Tradisional. Semarang: IKIP Semarang Press.
Caturwati, E. (2009). Pesona Perempuan Dalam Sastra & Seni Pertunjukan. Bandung: Sunan Ambu STSI Press.
Darmaprawira W.A, S. (2002). Warna Teori dan Kretivitas Penggunanya (2nd ed.). Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Hadi, Y. S. (2003). Aspek - Aspek Dasar Koregrafi Kelompok. Yogyakarta: Manthili.
Hadi, Y. S. (2005). Sosiologi Tari Sebuah Pengenalan awal. Yogyakarta: Pustaka Yogyakarta.
Hadi, Y. S. (2007). Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Hadi, Y. S. (2007). New Dance Pendekatan Koreografi Nonliteral. Yogyakarta: Manthili.
Hadi, Y. S. (2016). Koreografi : Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media.
Hawkins, A. M. (2003). Creating Through Dance. (Y. S. Hadi, Ed.). Yogyakarta: Manthili.
Hawkins, A. M. (2003). Moving From Within: A New Method for Dance. (I. W. DIbia, Ed.). Jakarta: MSPI.
Hoesin, M. (1970). Adat Atjeh. Banda Aceh: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Keistimewaan Aceh.
Hurgronje, S. (1985). Aceh Di Mata Kolonialis. Jakarta: Yayasan Soko Guru.
Kuntowijoyo. (2006). Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Raditya M.A, A. (2014). Sosiologi Tubuh. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Ramdhoni, M. H. (2011). Perempuan Penunggang Harimau. Bandar Lampung: Be Press.
Rusmini, O. (2007). Tarian Bumi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Setyobudi, D., & Tim Abdi Guru. (2006). Seni Budaya Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Smith, J. (1976). Dance Composition. (B. Suharto, Ed.). Yogyakarta: Ikalasti.
Soepomo, R. (2007). Bab-bab Tentang Hukum/Adat (17th ed.). Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Sudiat, I. (2010). Asas-asas Hukum Adat Bekal Pengantar. Yogyakarta: Liberty.
Sugono, D. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Sumardjo, J. (2000). Filsafat Seni. Badung: Institut Teknologi Bandung.
Triatmoko, B. B. (2012). Tarian Badai. Yogyakarta: Galang Press.
Yudiaryani, et. AL (Ed.). (2017). Karya Cipta Seni Pertunjukan. JB Publisher.
Zelfis, F. (2013). Bukan Perempuan Biasa. Yogyakarta: Buku Pintar.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
With the receipt of the article by DADJ Editorial Board and the decision to be published, the copyright regarding the article will be transferred to DADJ. The copyright transfer form can be downloaded here.
DADJ has the right to multiply and distribute the article and every author is not allowed to publish the same article that was published in this journal.
DESKOVI: Art and Design Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Under the following terms:
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.