UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN MELALUI FILM OMNIBUS: “DON’T JUST SHUT UP”

Authors

  • Gusnita Linda Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Riri Irma Suryani Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Laurensius Windy Octanio Haryanto Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Emmareta Fauziah Institut Teknologi Telkom Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.51804/deskovi.v7i1.2028

Keywords:

campaign, sexual assault, short film, omnibus film

Abstract

Berbagai laporan dari lembaga terkait mencatat peningkatan kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan setiap tahunnya. Kekerasan seksual nyatanya dapat terjadi di mana saja. Lingkungan yang tadinya terlihat aman dan nyaman, seperti rumah, sekolah, dan tempat kerja nyatanya tak dapat memberikan jaminan keamanan. Urgensi terhadap edukasi dan kampanye yang aktif mendukung pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sangat diperlukan terutama menggunakan media yang cukup dekat dengan masyarakat, yaitu media film bercerita. Untuk itu penelitian ini merancang film omnibus yang diberi judul “Don’t Just Shut Up” dengan tiga sasaran utama.  Yaitu sebagai media kampanye pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual terhadap anak, remaja, dan orang dewasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan memanfaatkan data studi pustaka terkait studi kampanye pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual. Pada tahap pelaksanaannya, pembuatan video menggunakan tiga tahap produksi, yaitu proses Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Tahapan pra produksi ini merupakan tahapan awal dari sebuah produksi video. Tahap kedua, proses produksi berisikan tahapan perekaman gambar, baik secara indoor maupun outdoor. Tahap pasca produksi merupakan tahapan proses editing hasil perekaman gambar (shooting), evaluasi hasil editing dan finalisasi karya. Sehingga hasil akhir penelitian ini nantinya berupa video film pendek omnibus sebagai media kampanye, pencegahan, dan penanggulangan kekerasan seksual bagi anak, remaja, dan orang dewasa.

Various reports from relevant institutions recorded an increase in cases of sexual violence against children and women every year. Sexual violence can actually occur anywhere. Environments that previously looked safe and comfortable, such as homes, schools, and workplaces, in fact cannot provide security guarantees. The urgency of education and campaigns that actively support the prevention and handling of sexual violence is very necessary, especially using media that is quite close to the community, namely the medium of storytelling films. This design is in the form of short film video content consisting of three main targets or called omnibus films. Namely as a campaign media for the prevention and control of sexual violence against children, adolescents, and adults. This research uses a descriptive qualitative method by utilizing literature study data related to the study of sexual violence prevention and countermeasures campaign. At the implementation stage, video creation uses three stages, namely the Pre-Production, Production, and Post-Production processes. This pre-production stage is the initial stage of a video production. The second stage, the production process contains the stages of image recording, both indoors and outdoors. The post-production stage is the stage of the process of editing the results of recording images (shooting), evaluating the results of editing and presenting works. So that the final results of this study will be in the form of omnibus short film videos as a medium for campaigning, prevention, and countermeasures of sexual violence for children, adolescents, and adults.

Downloads

Download data is not yet available.

References

.Agustira, R. H. (n.d.). 5 pelecehan seksual menyerang anak lamteng dalam sepekan.

Dedy Priatmojo. (n.d.). Diperkosa-dianiaya sopir angkot, gadis dibuang ke sungai dikira tewas.

Diffrient, D. S. (2014). Omnibus Films: Theorizing Transauthorial Cinema. Edinburgh University Press.

Heryanto, A. (2015). Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia. KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Kemendikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kemendikbudristek. (2021). Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi. Jdih.Kemdikbud.Go.Id, 5(1), 11–35.

Khafsoh, N. A., & Suhairi. (2021). Pemahaman Mahasiswa Terhadap Bentuk, Proses, Dan Pandangan Penanganan Kekerasan Seksual Di Kampus. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender, 20(1), 61–75. https://doi.org/10.24014/Marwah.v20i1.10487

Liberty Jemadu. (n.d.). Ada 4.600 Perguruan Tinggi di Indonesia, Yang Berkualitas Baik Sangat Sedikit.

Makdori, Y. (n.d.). KPAI catat 18 kasus kekerasan seksual di sekolah sepanjang 2021.

Moelong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif (38th ed.). PT. Remaja Rosdakarya.

Murniati, N. P. (2019). No Title. Padepokan Perempuan GAIA.

Pratista, H. (2008). Memahami Film. Homerian Pustaka.

Ramadhan, A. (n.d.). laporan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan meningkat 3 tahun terakhir.

S., S. (2022). #NamaBaikKampus: Kolaborasi Media Ungkap Berbagai Dugaan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi di Indonesia. Penerbit Gading.UNESCO. (n.d.). Being a Young Person: Comprehensive Sexuality Education. Youtube.

Downloads

Published

2024-06-20

How to Cite

Linda, G., Riri Irma Suryani, Laurensius Windy Octanio Haryanto, & Emmareta Fauziah. (2024). UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN MELALUI FILM OMNIBUS: “DON’T JUST SHUT UP”. DESKOVI : Art and Design Journal, 7(1), 26–33. https://doi.org/10.51804/deskovi.v7i1.2028

Issue

Section

Articles