DIDONG SEBAGAI INTI VOKAL GAYO: STUDI LAPANGAN VOKAL ACEH BERSAMA PENYANYI GAYO WIRATMADINATA DAN PETERIANA KOBAT

Authors

  • Erlinda Institut Seni Budaya Indonesia, Aceh
  • Tria Ocktarizka Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Berlian Denada Institut Seni Budaya Indonesia, Aceh

DOI:

https://doi.org/10.51804/deskovi.v7i1.16549

Keywords:

Acehnese Vocal Arts, Didong, Gayo Vocal, Aceh

Abstract

Seni vokal tradisional Gayo, khususnya didong, merupakan komponen penting dari warisan budaya dan identitas etnis Aceh Tengah. Dalam konteks ini, pemutaran lagu-lagu etnik di Perpustakaan Aceh sangat penting untuk memperoleh pengetahuan komprehensif tentang makna didong dalam warisan vokal Gayo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan menganalisis komponen utama didong, basis vokal tradisi Gayo, untuk lebih memahami pengaruhnya terhadap tradisi dan identitas etnis di wilayah tersebut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dan analisis teks. Kolaborasi dengan seniman ternama Gayo Wiratmadinata dan Peteriana Kobat memperkaya teknik studi lapangan dan menyampaikan pandangan langsung dari para praktisi seni. Hasil penelitian ini adalah menambah pemahaman kita mengenai seni vokal tradisional Gayo, khususnya didong, dan juga menyoroti sejarah budaya daerah tersebut yang luas. Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk mengarahkan tindakan melestarikan dan mendorong seni vokal tradisional Gayo agar relevan dan dapat diterima di zaman modern.

Traditional Gayo vocal arts, particularly didong, are significant components of Central Aceh's cultural legacy and ethnic identity. In this context, field screenings of ethnic songs in the Aceh Library are critical for gaining a comprehensive knowledge of the core significance of Didong in the Gayo vocal legacy. The purpose of this research is to investigate and analyze the primary components of didong, the vocal basis of Gayo tradition, in order to better understand the effect they have on tradition and ethnic identity in the region. This research method employs a qualitative approach, with data collected through direct observation, interviews, and text analysis. Collaboration with well-known artists Gayo Wiratmadinata and Peteriana Kobat enriches the field study technique and delivers firsthand viewpoints from artistic practitioners. As a result, this study adds significantly to our understanding of traditional Gayo vocal arts, particularly Didong, while also highlighting the region's extensive cultural past. The findings of this study can be used to direct actions to preserve and encourage Gayo traditional vocal arts so that they are relevant and acceptable in modern times.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afriadi, P. (2017). Fungsi Dan Multikulturalisme Dalam Seni Didong Pada Masyarakat GayoKabupaten Aceh Tengah. Imaji, 15(2), 207-218.

Ara, L.K. (1979). Sebuku: Seni Meratap di Gayo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.

Baihaqi. (1981). Bahasa. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan kebudayaan: Jakarta

Dandy, Abdurahim. (1979). Sejarah Daerah dan Suku Gayo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah

Denada, Berlian, & Khatimah, Husnul. (2021). Bentuk Melodi Syair Saleum Pada Kesenian Meusifeut Sebagai Media Dakwah di Kemukiman Lamteuba Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Musica: Journal of Music.(2021).Padangpanjang:ISI Padangpanjang.

Erwenta, Jona (2018). The Values of Character Education in the Didong Art Performance: A Study of Enculturation Process in Gayonese Society. Sebelas Maret University, Indonesia

M. B. Habibie (2020). Sejarah Kesenian Didong di Gayo, Aceh Tengah 1960-2018 M (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Melalatoa M. J. (2001). Didong: pentas kreativitas Gayo. Yayasan Obor Indonesia. Miles dan Humberman. (1992). Analisis data kualitatif. Jakarta. Universitas UI press

Ocktarizka, Tria. (2018). Makna Mongot dalam Pepongoten Pada Prosesi Perkawinan Suku Gayo Kabupaten Aceh Tengah.

Sugiyono. (201)4. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Yoga, Salman. ( 2002). Adat Budaya Gayo dalam Lintasan Sejarah. Diktat I. Takengon: STAI Gajah Putih

Downloads

Published

2024-06-20

How to Cite

Erlinda, Ocktarizka, T., & Berlian Denada. (2024). DIDONG SEBAGAI INTI VOKAL GAYO: STUDI LAPANGAN VOKAL ACEH BERSAMA PENYANYI GAYO WIRATMADINATA DAN PETERIANA KOBAT. DESKOVI : Art and Design Journal, 7(1), 98–102. https://doi.org/10.51804/deskovi.v7i1.16549

Issue

Section

Articles