ORGANOLOGI INSTRUMEN MUSIK ALEE TUNJANG
DOI:
https://doi.org/10.51804/deskovi.v7i1.16538Keywords:
Music Organology; Alee Tunjang; Aceh Traditional Music.Abstract
Alee Tunjang sebagai salah satu kesenian tradisi masyarakat Aceh yang mengandung unsur musik di dalamnya. Seiring berkembangnya zaman, keberadaan Alee Tunjang saat ini sangat jarang ditemukan. Pertunjukan kesenian ini hanya ditemukan pada beberapa wilayah di Kabupaten Aceh Utara. Alee Tunjang dimainkan dengan teknik memukulkan Alu ke dalam lesung, sehingga memunculkan warna suara yang khas. Alee Tunjang biasanya ditampilkan secara berkelompok dengan seorang syeh yang berperan sebagai vokal yang menyanyikan syair dengan menggunakan Bahasa Aceh. Dalam proses pelestarian Alee Tunjang perlu adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat sekitar. Selain pengenalan pada cara bermain, perlu adanya upaya memproduksi instrumen musik kesenian Alee Tunjang. Dalam proses produksi, Alee Tunjang tidak lepas dari pengetahuan terkait deskripsi alat musik yang dipakai yang disebut sebagai organologi musik. Oleh sebab itu penulis membuat artikel ini guna menjelaskan struktur organologi musik dari Alee Tunjang agar mempermudah seniman dan masyarakat dalam upaya pengenalan terhadap instrumen musik tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilakukan dengan cara berinteraksi langsung dengan pelaku kesenian dalam proses pengumpulan data terhadap objek. Hasil penelitian ini terkait dengan deskripsi instrumen musik yang dipakai pada kesenian Alee Tunjang serta teknik permainan pada kesenian Alee Tunjang dalam menghasilkan bunyi.
Alee Tunjang is one of the traditional arts of the Acehnese people that contains musical elements in it. Along with the development of the times, the existence of Alee Tunjang is currently very rare. This art performance is only found in several areas in North Aceh Regency. Alee Tunjang is played by beating the pestle into the mortar, giving rise to a distinctive sound color. Alee Tunjang is usually performed in groups with a syeh acting as a vocalist who sings verses in Acehnese. The preservation of Alee Tunjang requires support from the government and the local community. In addition to introducing how to play, there needs to be an effort to produce Alee Tunjang musical instruments. In the production process, Alee Tunjang cannot be separated from knowledge related to the description of the musical instruments used, which is called music organology. Therefore, the author created this article to explain the structure of Alee Tunjang's music organology in order to make it easier for artists and the public to recognize the instrument. This research was conducted using a descriptive method with a qualitative approach. The approach in this research is a qualitative approach. This approach was chosen based on the research conducted by the researcher by interacting directly with the performers in the process of collecting data on the object. The results of this research are related to the description of the musical instruments used in the Alee Tunjang art and the playing techniques in the Alee Tunjang art in producing sound.
Downloads
References
Baha, Abdi, M, Murcahyono, Hary, Imtihan, Yuspinal. (2020). Organologi Selober Pada Sanggar Selober Pejenengan Desa Pengadangan Pringgasela Lombok Timur. Tamumatra Jurnal Seni Pertunjukan: Universitas Hamzanwadi.
Bahri, Arifin, Wimbrayadi, Kadir, Handra, Tulus. (2012). Pembuatan Saluang Darek Versi Sabar ST Mahajo Kayo: Seniman Tradisional di Nagari Singgalang Dan Versi Zainuddin Seniam Akademis di Nagari Kayu Tanam. Jurnal Sendratasik: Universitas Snegeri Padang.
Ditimora, Alpegas. (2018). Organologi dan Akustik Instrument Musik Perkusi (Cajon) Produksi Home Industri BIE di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Pekanbaru: UIR.
Hariska. (2018). Musik Senggayung di Gerai: Kajian Bentuk dan Identitas Budaya. Resital Hurnal Seni Pertunjukan: Universitas Negeri Semarang.
Kusumastuti, Adhi, Khoiron, Mustamil, A. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo: Semarang.
Ilham, Muhamad, Gusti, Ismunandar, Christianly, Yery Silaban. (2019). Studi Organologi Alat Musik Beruas di Kelurahan Siantan Tengah Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak. Khatulistiwa Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran: Universitas Tanjung Pura.
Maulana, Ilham, Budiwati, Suryati, Dewi, Karwati, Uus. (2022). Kajian Organologi Alat Musik Tradisional Canang Ceureukeh. Siwayang Journal: Universitas Pendidikan Indonesia.
Mite, Boa, Olgan, Konstansia, Samino, Iswara, Radya, Sena, Dopo, Bate, Ferdinandus. Kajian Organologi Dan Teknik Permainan Alat Musik Laba Bheto Di Desa Malanuza Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada. Jurnal Citra Pendidikan: STKIP Citra Bakti Indonesia.
Murcahyanto, Hary, dkk. (2021). Organologi Alat Musik Tongkek di Lombok Timur. Jurnal Ilmiah OSF.
Ohi, Rahmawati. (2019). Nilai Organologi Akustik Polopalo. Seloding Jurnal Etnomusikologi: Universitas Negeri Gorontalo.
Rahman, S, Denada, B, Rozak, A. (2023). Musical Phenomenon in the Traditional Art of Alee Tunjang in Aceh. Grenek: Jurnal Seni Musik, 12, 232-246.
Sahkanto, Agsha, Maulana, Aryo, Dimas, dkk. (2020). Organologi Alat Musik Handpan Buatan Daniv Veryana Ditinjau Dari Proses Pembuatan. Jurnal Penelitian Musik: Universitas Negeri Jakarta.
Saputra, Mega, Agus, Gede. (2019). Kajian Isntrumentasi dan Organologi Gendang Beleq Sanggar Meraq Mi Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Sorai Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik: Universitas Nahdatul Ulama NTB.
Sri, Mustika, Aulia, Purnomo, Wahyu, Tri. (2020). Kajian Organologi Alat Musik Saluang Pauh Buatan Zulmasdi di Kota Padang. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya: Universita Snegeri Medan.
Zahrina, Cut. (2016). Alee Tunjang (Menilik Sejarah dan Budaya dalam Kesenian Tradisional Aceh). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 DESKOVI : Art and Design Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
With the receipt of the article by DADJ Editorial Board and the decision to be published, the copyright regarding the article will be transferred to DADJ. The copyright transfer form can be downloaded here.
DADJ has the right to multiply and distribute the article and every author is not allowed to publish the same article that was published in this journal.
DESKOVI: Art and Design Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Under the following terms:
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.